December 15, 2014

Klinik dan Buku Menulis Asyik Diluncurkan

KOMUNITAS diskusi Cangkir Kamisan Metro meluncurkan Klinik Menulis sekaligus buku Menulis Asyik karya wartawan Lampung Post Zulkarnain Zubairi di Saung Komunitas Diskusi Cangkir, Kota Metro, Sabtu 13/12).

MENULIS ASYIK. Penulis Udo Z Karzi menjelaskan buku Menulis Asyik karyanya, saat peluncuran di Saung Komunitas Diskusi Cangkir Kamisan, Kota Metro, Sabtu (13/12). Selain Menulis Asyik, saat itu juga diluncurkan Klinik Menulis. (LAMPUNG POST./RUDIYANSYAH)
Dalam peluncuran klinik dan buku tersebut, hadir sang penulis buku yang lebih dikenal dengan nama Udo Z. Karzi dan memberikan pelatihan menulis kepada sekitar 40 pegiat diskusi yang hadir.


Kepada peserta diskusi, Udo Karzi menjelaskan awal proses terbitnya buku Menulis Asyik yang diambil dari beberapa kicauannya di jejaring sosial Facebook. Menurutnya, saat ini media sosial adalah salah satu sarana yang paling tepat untuk menumbuhkan semangat menulis. "Menulis itu bebas, bisa melalui media apa saja, termasuk Facebook dan Twitter," kata Udo.

Sebagai langkah awal menulis bagi penulis pemula, Redaktur Opini dan Budaya Lampung Post ini juga menyarankan agar peserta yang hadir rajin membaca karya-karya tulisan. "Kalau tidak pernah baca karya orang lain, bagaimana bisa tahu tulisan kita baik atau tidak," ujarnya.

Ia juga berbagi tips singkat agar tulisan layak untuk diterbitkan di surat kabar dan menjelaskan jenis-jenis tulisan. Diskusi semakin hangat ketika para peserta antusias memberikan pertanyaan.

Acara klinik menulis dan peluncuran buku ini juga dihadiri anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Lampung Anang Prihantoro, sutradara film Yang Ketujuh Dandhy Dwi Laksono, dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung Yoso Mulyawan.

Pegiat diskusi Cangkir Kamisan Metro, Oki Hajiansyah Wahab, yang juga penggagas Klinik Menulis, berharap kegiatan diskusi rutin hingga pelatihan menulis di Klinik Menulis nantinya dapat menghidupkan kembali budaya intelektual di Kota Metro yang semakin jarang. Apalagi, menurut Oky, Metro adalah kota pendidikan di Lampung.

"Sebagai komunitas kreatif, kami ingin membangkitkan kembali budaya diskusi dan menulis di kota ini," kata dia.

Selain berdiskusi rutin setiap Kamis malam yang dilakukan sejak empat bulan lalu, komunitas diskusi Cangkir Kamisan juga telah meluncurkan portal berita online berbasis jurnalisme warga Pojoksamber.com yang menjadi media masyarakat Metro mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pejabat pemerintahan memublikasi tulisannya. (RUDIYANSYAH)


Sumber: Lampung Post, Senin, 15 Desember 2014  

No comments:

Post a Comment