Penulis: Windy Eka Pramudya
Editor: Kismi Dwi Astuti
![]() |
PIKIRAN RAKYAT - Pembelajaran sastra daerah belum memberikan ruang bagi murid untuk mengekspresikan kemampuan dalam berbagai bentuk.
Selain itu, alokasi waktu pembelajaran sastra dan bahasa daerah di sekolah tak banyak. Untuk itulah, diperlukan diferensiasi pendekatan dalam pembelajaran sastra daerah.
Peraih Hadiah Rancage 2025 untuk Sastra Bali sekaligus guru bahasa daerah SMPN 2 Sawan, Buleleng, Bali Komang Sujana menyebutkan, saat di kelas, dia kerap memetakan diferensiasi konten.
