October 18, 2007

Ugoran Prasad: Memilih Berkarier di Jalur Seni

WALAUPUN bukan menjadi rutinitas, menulis merupakan hal yang sangat menyenangkan dan harus menjadi agenda tersendiri baginya. Dengan menulis, memori tersimpan yang membebani otak dapat dituangkan. Sehingga, rongga memori otak dapat terus terisi dengan hal yang baru dan pada akhirnya perjalanan hidup akan dinamis.

Begitu pemahaman Ugo Prasad tentang menulis dan membaca yang memang telah ditradisikan orang tuanya dalam keluarga. Walaupun dalam keluarganya, hanya Ugo yang mengikuti kegemaran ayahnya, almarhum Firdaus Agustian, sebagai seorang penulis dan juga budayawan di Lampung itu. "Kegiatan menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan, mula-mula juga saya lihat dari beliau (ayahnya, red). Sejauh ini, hobinya yang saya ikuti," kata peneliti pada Yayasan Kebudayaan Garasi itu.

Soal karier dalam penulisan, Ugo mempunyai prinsip tersendiri yaitu setiap pekerjaan mempunyai risiko. Sehingga, baik almarhum ayahnya dahulu, juga ibu dan adik-adiknya mengamini saat saya terjun ke dunia seni. Walaupun, kedua orang tuanya awalnya menginginkan dia menjadi sarjana teknik.

"Atau mungkin karena kecuekan saya sehingga orang tua saya jadi bosan menekankan keinginannya kepada saya," kata pria lajang alumnus SMA Negeri 2 Bandar Lampung itu.

Sampai kemudian di dunia seni budayanya itu, Ugo mempunyai karier ilmiah sebagai peneliti di departemen riset dan penelitian Yayasan Teater Garasi. Lagipula, pekerjannya itu sama pentingnya dengan kepenulisan fiksi, terutama karena watak ontologis teater yang menyatukan berbagai disiplin. Suatu pekerjaan yang harus berbasis kolaborasi, bukan saja antarberagam seniman tapi juga dengan publik penontonnya. "Kalau seseorang mau tidak mau harus berdiam di pasar, saya kira teater adalah salah satu bentuk pasar yang ideal, sekalipun bukan pasar yang ekonomis," ujar Ugo.

Ugo mengaku ada keasyikan tersendiri saat dia menulis. Misalnya salah satu pengalamnnya suatu kali menulis cerita yang tepat ketika selesai ceritanya mirip dengan cerita suatu film yang baru dirilis atau karya tulis yang belum terbaca dia. Sampai akhirnya karya itu tidak dipublikasikannya. Dia berpikir dahulu itu mengesankan tapi sekarang tidak lagi karena banyak penulis ternyata juga mengalaminya. "Pengalaman yang berulang memang bisa berubah-ubah kategori pemaknaannya. Inilah keasyikannya bisa memahami setiap kejadian dalam perjalanan hidup," katanya. n MUSTAAN/M-1


Biodata:

Nama : Ugoran Prasad
Tempat/tanggal Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 6 Oktober 1978
Alamat : Jl. Bugisan Selatan 36A. Tegal Kenanga, DI Yogyakarta 55181
E-mail : souperugo@gmail.com

Pendidikan :
- Madrasah Islamiyah, Telukbetung (1984--1989)
- SMPN 2 Tanjungkarang (1989--1992)
- SMAN 2 Tanjungkarang (1992--1995)
- Strata Satu Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta (2003)

Pekerjaan:
- Pengarang (1999--Sekarang)
- Associate Editor, L'Bur Theater Quarterly, Jurnal Teater dan Seni Pertunjukan (2004--Sekarang).
- Peneliti Program Penelitian dan Pengembangan Teater Yayasan Teater Garasi (2005--sekarang)

Penghargaan:
- Karya Cerita Pendek Terbaik untuk Cerpen Kompas Pilihan 2005--2006, Harian Kompas Gramedia, 2007.
- Karya fiksi peserta Utan Kayu Literary Bienalle 2007, Komunitas Teater Utan Kayu, 2007.

Kegiatan seni lainnya:
- Penulis dan penampil lirik untuk kelompok musik MelancholicBitch, Yogyakarta. Kelompok ini telah menghasilkan dua album (Live at nDalem Joyokusuman, 2003, dan Anamnesis, 2005). (1999-Sekarang)
- Terlibat dalam beberapa kerja kuratorial untuk kelompok dan proyek seni new-media, atau beragam seni lintas disiplin, antara lain: Performance Fucktory (kelompok pertunjukan, 1998-2002, kurator internal), Parkinsound#1-3 (festival musik elektronik, 1999-2001, kurator internal dan kolaborator inisiasi), Re:Publik (festival lintas disiplin, 2005, anggota tim kurator).
- Kurator internal dan kolaborator desainer konsep untuk 1hrs 2b Oth3rs, proyek seni rupa new-media atas tubuh penampil dan pengunjung pameran dengan menggunakan benda-benda mekanis, mencoba mengenali algoritma fungsi-fungsi ketubuhan melalui pertukaran indera untuk kemudian melacak dasar-dasar dari relasi-relasi personal (Jompet Kus Widananto, Warsito, Ugoran Prasad, Rita Dharani, Andy Seno Aji) dipresentasikan di Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Bangkok, Singapore, dan Berlin (2003-2005).

Sumber: Lampung Post, Minggu, 22 Juli 2007

No comments:

Post a Comment