September 8, 2014

Bersenyum Manis dari Pringsewu Raih Saidatul Fitriah 2014

BANDAR LAMPUNG, TRIBUN -- Endri Y, jurnalis harian Koran Editor, memenangkan Penghargaan Saidatul Fitriah 2014 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung. Karya jurnalistiknya yang menelusuri fenomena pekerja seks komersial (PSK) di Pringsewu menyisihkan dua karya jurnalistik lain yang menjadi nominator.

Ketua AJI Bandar Lampung Yoso Mulyawan (kiri) menyerahkan Penghargaan
Saidatul Fitriah 2014 kepada Endri Y, jurnalis Koran Editor (tengah).
Bersamaan dengan itu, diserahkan pula Penghargaan Kamaroeddin 2014
kepada Udo Z Karzi (kanan).
Menurut Dewan Juri terdiri dari H.S. Tisnanta, Budisantoso Budiman, dan Fadilasari, Endri dalam berita berserinya mengabarkan secara berkelanjutan mengenai kondisi seorang PSK yang memutuskan berhenti menjalani aktivitasnya.


"Namun, karena ketiadaan dukungan banyak pihak termasuk pemerintah, PSK itu harus kembali ke dunia lamanya," papar Tisnanta saat membacakan pemenang dalam acara Malam Refleksi 20 Tahun AJI di Cafe Rumah Putih, Gotong Royong, Bandar Lampung, Sabtu (6/9) malam.

Dewan Juri menilai berita berjudul "Bersenyum Manis dari Pringsewu" itu memiliki kematangan ide dalam menjabarkan sebuah fenomena. Meski demikian, Dewan Juri menyatakan masih ada kekurangan dalam karya jurnalistik Endri.

"Dewan Juri, khususnya AJI Bandar Lampung, berharap Penghargaan Saidatul Fitriah ini bisa memacu semangat Endri untuk menghasilkan karya jurnalistik yang lebih baik. Harapan serupa tentu kami sampaikan kepada jurnalis-jurnalis yang telah mengirimkan karya jurnalistiknya untuk mengikuti Penghargaan Saidatul Fitriah 2014," jelas Tisnanta yang juga akademisi hukum Universitas Lampung.

Adapun dua nominator lain masing-masing Gatot Arifianto dari Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Lampung dan Wandi Barboy Silaban dari surat kabar harian Lampung Post.

Gatot mengekspos kesemrawutan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagaralam di Way Kanan. Sementara Wandi mengisahkan kasus pembuangan pasien oleh Rumah Sakit Umum Daerah A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung.

"Penilaian dari Dewan Juri berdasarkan empat kriteria, yaitu dampak pemberitaan, keunggulan dan ekslusivitas, etika, serta akurasi dan kedalaman data. Dalam penilaian Dewan Juri, setiap karya memiliki keunggulan berbeda berdasarkan empat kriteria tersebut. Meskipun demikian, Dewan Juri juga masih menemukan kekuarangan pada setiap karya berdasarkan empat kriteria tadi," jelas Tisnanta.

Dalam acara Malam Refleksi, hadir di antaranya Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi, Ketua Komisi Pemilihan Umum Lampung Nanang Trenggono, Kabid Humas Polda Lampung Sulistyaningsih, anggota DPRD Lampung Tulus Purnomo, serta Kasi Penerangan dan Hukum Kejati Lampung Yadi Rahmat. Selain itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu Fathikhatul Khoiriyah, Ketua DPC Persatuan Advokat Indonesia Lampung yang juga bakal calon Wali Kota Bandar Lampung Abi Hasan Muan, Kapala Dinas Komunikasi dan Informasi Bandar Lampung Sidik Ayogo, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Bandar Lampung Wahrul Fauzi Silalahi, dan lainnya.

Acara diselingi makan malam, hiburan dari Pesawat Tempur Band (Orang Indonesia Bandar Lampung) dan bincang santai mengenai perjalanan AJI dan perkembangan pers di Lampung yang dipandu pendiri AJI Bandar Lampung, Oyos Saroso HN. (tri)


Udo Z. Karzi untuk Kamaroeddin 2014

SELAIN Saidatul Fitriah, AJI Bandar Lampung juga memberikan Penghargaan Kamaroeddin 2014 untuk individu atau lembaga yang berkontribusi positif terhadap perkembangan jurnalisme, kebebasan pers, demokrasi, dan hak asasi di Lampung.

Ada lima nominator peraih penghargaan ini. Masing-masing Iswadi Pratama (pegiat Teater Satu), Lembaga Bantuan Hukum Bandar Lampung, SN Laila (komisioner Komnas HAM), Uki M Kurdi (mantan Pemimpin Redaksi Tribun Lampung), dan Zulkarnain Zubairi (jurnalis cum budayawan).

"Dari kelima nama itu, berdasarkan hasil rapat, Dewan Juri memutuskan peraih Penghargaan Kamaroeddin 2014 adalah Zulkarnain Zubairi atau Udo Z Karzi," kata Ketua Dewan Juri HS Tisnanta.

Dewan Juri menilai, Udo Z Karzi berkontribusi besar terhadap perkembangan karya jurnalistik bertema kebudayaan Lampung. Jurnalis Lampung Post ini juga berperan menggerakkan penulis-penulis muda di Lampung untuk berkarya secara konsisten.

"Udo konsisten pada jalur budaya, khususnya budaya Lampung. Saat ini kebudayaan lokal banyak dilupakan orang. Padahal, budaya salah satu tonggak menghasilkan demokrasi yang baik. Udo sadar, bukanlah sesuatu yang banyak diperhatikan masyarakat. Namun begitu, dia tetap berupaya melestarikan dan memasarkan budaya Lampung melalui tulisan-tulisannya, termasuk di media massa," papar Tisnanta. (tpj)


Pemenang Penghargaan

Saidatul Fitriah 2014
  • Nominasi: Gatot Arifianto (LKBN Antara), Wandi Barboy Silaban (Lampung Post), Endri Y. (Koran Editor)
  • Pemenang: Endri Y (Koran Editor, karya "Bersenyum Manis dari Pringsewu")
Kamaroeddin 2014
  • Nominasi: Iswadi Pratama (pegiat Teater Satu), LBH Bandar Lampung, SN Laila (komisioner Komnas HAM), Uki M Kurdi (mantan pemimpin redaksi Tribun Lampung), dan Udo Z Karzi (jurnalis cum budayawan)
  • Pemenang: Udo Z Karzi (jurnalis cum budayawan)

Sumber: Tribun Lampung, Senin, 8 September 2014

No comments:

Post a Comment