Oleh Eko Sugiarto
MASA libur Lebaran sudah usai. Orang mulai kembali kepada rutinitas semula. Meskipun demikian, pengalaman selama mengisi libur Lebaran masih diperbincangkan di banyak tempat. Salah satu perbincangan yang sempat penulis dengar adalah perbincangan antara dua orang berikut.
Salah seorang bertanya kepada yang lain ke mana saja saat liburan Lebaran yang lalu. Orang yang ditanya menjawab di Yogyakarta saja dan mencari tempat yang tidak begitu ramai antara lain dengan berkunjung ke sebuah candi yang memang belum begitu dikenal bersama keluarga. Lantas si penanya kembali bertanya apakah candi yang dikunjungi bagus? Jawaban orang yang ditanya sangat sederhana, “Sebagus-bagus candi ya cuman batu ditumpuk-tumpuk.”
MASA libur Lebaran sudah usai. Orang mulai kembali kepada rutinitas semula. Meskipun demikian, pengalaman selama mengisi libur Lebaran masih diperbincangkan di banyak tempat. Salah satu perbincangan yang sempat penulis dengar adalah perbincangan antara dua orang berikut.
Salah seorang bertanya kepada yang lain ke mana saja saat liburan Lebaran yang lalu. Orang yang ditanya menjawab di Yogyakarta saja dan mencari tempat yang tidak begitu ramai antara lain dengan berkunjung ke sebuah candi yang memang belum begitu dikenal bersama keluarga. Lantas si penanya kembali bertanya apakah candi yang dikunjungi bagus? Jawaban orang yang ditanya sangat sederhana, “Sebagus-bagus candi ya cuman batu ditumpuk-tumpuk.”