JUMLAH penutur bahasa Lampung yang asli semakin berkurang karena masyarakat enggan memakainya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, bahasa daerah ini makin terpinggirkan dan terancam punah. Menurut Kepala Pusat Bahasa Lampung Agus Sri Danardana, Senin (22/1), dibutuhkan standardisasi bahasa daerah asli dan segera diajarkan di sekolah. Menurunnya penutur bahasa Lampung akibat model pengajaran bahasa daerah di sekolah kurang tepat. Selain itu, kurangnya dukungan pemerintah daerah dan rendahnya rasa percaya diri masyarakat untuk menggunakan bahasa Lampung. Di sekolah-sekolah, rata-rata setiap guru pengajar bahasa Lampung hanya mengajarkan aksara Lampung tanpa percakapan bahasa Lampung. Hasilnya, murid-murid di Lampung banyak yang bisa menulis dalam aksara Lampung, tetapi tidak mampu bercakap dalam bahasa Lampung. Kendala lain, masyarakat asli penutur bahasa Lampung saat ini hanya 15 dari 7,04 juta penduduk Lampung. Sebagian besar penduduk berbahasa Jawa (60 persen), 25 persen lagi berbahasa lain, seperti Bali, Sunda, dan Bugis. (HLN)
Sumber: Kompas, Rabu, 24 Januari 2006
No comments:
Post a Comment