July 24, 2011

[Inspirasi] Zesy, Diam-Diam Melahirkan Tiga Novel

TAK banyak penulis novel perempuan asal Lampung yang sudah meluncurkan novelnya di usia remaja. Dari sedikit itu ada Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Diam-diam novelis kelahiran Bandar Lampung, 10 Oktober 1993, ini sudah melahirkan tiga novel.

Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (LAMPUNG POST/SONI ELWINA)

Hebatnya, sebuah cerpen berbahasa Inggrisnya berjudul Boy With Doughnut Basket menjadi juara pertama dalam ajang National Children Day 2011 di Jakarta. Zesy, demikian ia biasa dipanggil berhasil menyisihkan ratusan peserta yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga berasal dari luar negeri.

Dua buah novel telah diluncurkan sebelumnya, Indigo Girl (2010) dan Down The Little Abbey (2011). Sebagai penulis, Zesy biasanya menggunakan nama Ginger Elsye Shelley. Novel yang ketiga dan akan diluncurkan Agustus ini adalah Miss Tuddles.

Zesy adalah buah cinta pasangan Syamsul Arifin dengan Nurbadi'ah. Saat ini Zesy melanjutkan sekolah di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad). Sebelumnya ia bersekolah di SMPN 4 Bandar Lampung kemudian melanjutkan ke SMAN 10 Bandar Lampung.
Nurbadi'ah, mama Zesy, menuturkan di bangku sekolah Zesy yang bercita-cita memiliki kafe ini merupakan murid cerdas. Ia sempat terpilih mengikuti pertukaran pelajar Genesis ke Jepang pada 2009 dan pertukaran pelajar Asean ke Malaysia pada 2010. Seleksi pertukaran pelajar Genesis ini terkenal sangat ketat. Hanya enam orang yang terpilih dari Indonesia untuk mengikuti pertukaran pelajar.

Naluri seni rupanya mengalir deras dalam diri muli yang agak pendiam ini. Selain goresan pena berupa tulisan, ia juga melukis, menyanyi, dan memainkan alat musik sakospon. Semua ilustrasi novelnya dibuat sendiri oleh Zesy. Rumahnya yang memiliki desain seperti rumah barby ini pun dipenuhi dengan lukisan karya Zesy. Lukisan Zesy ini diminati kolektor lukisan dari luar negeri, seperti Kamboja dan Filipina.

"Lukisan yang masukkan ke internet, eh ternyata ada yang berminat," kata Zesy yang ditemui di Graha Patimura Resto, Kamis (21-7).

Sebelumnya, Zesy tidak memberitahukan orang tuanya mengenai novel dan cerpen yang ia buat. Kebiasaannya menyendiri diri di kamar ternyata diisi untuk menulis. Kemudian hasil tulisannya ia tawarkan ke sejumlah penerbit melalui internet. Ia melakukan kontrak sendiri dengan penerbit untuk menerbitkan novelnya tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Sang ayah, yang kebetulan sedang melakukan perjalanan ke Toko Buku Gramedia di Mal Taman Anggrek Jakarta, mendapati novel karya Zesy dipajang. "Saya malu, takut novelnya enggak bagus," kata Zesy.

Zesy yang mempunyai segudang prestasi ini tidak hanya pandai membuat novel, cerpen, melukis, menyanyi, dan bermain alat musik. Ia juga langganan mendapatkan juara story telling sejak duduk di bangku SMP.

Kegiatannya setiap hari ia isi dengan membaca buku. Tak hanya buku berbahasa Indonesia, tapi juga buku-buku berbahasa Inggris.

Di balik kesehariannya yang bergaul dengan buku dan internet, ternyata Zesy memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hadiah yang ia terima dari setiap perlombaan sering ia berikan kepada orang-orang tak mampu. Bahkan, hadiah menulis cerpen berbahasa Inggris yang ia terima sebesar Rp4 juta, ia berikan kepada penjual donat di dekat rumahnya. "Cerpen ini inspirasinya dari penjual donat itu, saya sudah berjanji kalau menang hadiahnya untuk dia," kata Zesy.

Selain mendapatkan inspirasi dari kehidupan di sekitarnya, Zesy terkadang menyendiri untuk sejenak mencari inspirasi dari tulisannya. Biasanya Zesy pergi tengah malam ke suatu tempat yang sepi. "Biasanya saya nongkrong di pondokan Bukit Randu, sampai ditegur satpam suruh pulang," kata cewek manis ini.

Novel dan cerpen Zesy berisi cerita khas anak remaja, human interest, percintaan, pergaulan, dan cerita cinta kehidupan remaja. Segudang prestasi dan kegiatannya tidak melupakan Zesy dengan jerih payah orang tuanya. "Saya bangga mempunyai keluarga ini, keluarga yang tidak mungkin dimiliki orang lain,” kata Zesy.

Meskipun kini menetap di Bandung, hampir setiap bulan Zesy berkumpul dengan teman-temannya, atau sekadar menyapa teman melalui e-mail-nya kiwi.kuma@yahoo.com. (SONI ELWINA/P-1)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 24 Juli 2011

No comments:

Post a Comment