BLAMBANGAN UMPU (Lampost): Pemkab Way Kanan berharap Festival Radin Jambat menjadi momentum, khususnya bagi kalangan muda, untuk lebih mencintai seni dan budaya daerah tersebut.
"Itu sebabnya, salah satunya kenapa festival ini kita adakan setiap tahun dan ini merupakan yang ke-4," ujar Kepala Dinas Pariwisata, Seni Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Parsenibudpora) Way Kanan, Hasan Basri, Selasa (14-4).
Menurut dia, Festival Radin Jambat akan dibuka Bupati Way Kanan Tamanuri, Rabu (22-4), dan berlangsung selama sepekan. Festival ini akan diisi berbagai kegiatan/lomba termasuk yang mencerminkan budaya lokal seperti warahan. Dirjen Pemasaran Departemen Pariwisata direncanakan menghadiri pembukaan tersebut.
Hasan optimistis festival ini mampu mengajak kaum muda, minimal mengenal budaya daerahnya terutama setelah melihat antusias peserta pada festival ini yang cukup banyak. Upaya-upaya melestarikan budaya asli daerah sangat penting dilakukan terutama karena banyaknya budaya luar yang lebih menarik kaum muda.
Momentum hari ulang tahun Kabupaten Way Kanan akan sekaligus dimanfaatkan untuk pelaksanaan festival tersebut. Dalam festival ini Way Kanan juga akan memunculkan bualih, yakni kegiatan adat/khas Way Kanan yang hampir usang.
"Bualih merupakan tradisi masyarakat asli kami, warga secara ramai-ramai turun ke sungai atau lebung atau purus saat air mulai surut, memasuki musim kemarau," kata dia.
Dua kolam besar tengah disiapkan untuk acara tersebut. Bualih, sebuah tradisi yang melebur status sosial dalam keramaian dan kebahagiaan bersama. Semua pejabat, termasuk bupati, nanti turut dalam acara ini.
Penangkapan ikan tersebut tanpa menggunakan alat modern. Lumpur kolam juga akan dipenuhi sebatas lutut sehingga akan tampak meriah. Menurut dia, selain bualih, juga akan digelar lomba aruhan atau warahan Raden Jambat.
Salah satu sastra tutur Lampung Way Kanan yang sangat terkenal, tapi penuturnya sudah sangat langka. "Kami akan gali semua tradisi karena ini adalah kekayaan daerah. Aruhan ini nanti diikuti semua masyarakat sifatnya terbuka dan nanti kami menggelar lomba menulis sejarah Raden Jambat. Kami mau lihat sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang Raden Jambat," ujarnya. n HES/R-2
Sumber: Lampung Post, Rabu, 15 April 2009
No comments:
Post a Comment