BANDAR LAMPUNG (Lampost): Tiga calon rektor Universitas Lampung (Unila) dalam debat kandidat kemarin sepakat menuntaskan rencana strategis tahun 2025 kampus Unila menjadi top ten university.
Debat kandidat yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unila itu menghadirkan tiga calon rektor, yaitu Sugeng P. Harianto (rektor Unila sekarang), Wan Abbas Zakaria (dekan Fakultas Pertanian Unila), dan Paul B. Timotiwu.
Dalam kepemimpinannya selama ini, Sugeng ingin melanjutkan program pembangunan Unila yang sudah dikerjakannya. Selain itu, mendorong promosi calon guru besar juga menekan angka drop out (DO) bagi mahasiswa yang tidak bisa membayar SPP untuk mewujudkan top ten university.
"Jumlah guru besar selama empat tahun terus bertambah untuk penguatan kualitas kampus," kata Sugeng dalam debat yang digelar di Auditorium Perpustakaan Unila, Selasa (23-8).
Hal senada disampaikan Wan Abbas. Dia mengatakan penguatan manajemen dan budaya akademik harus dijalankan. Peran strategis Unila bersifat kompetensi global. "Lulusan berkarakter iptek, gagasan dan lain-lain. Kemudian ada peningkatan daya saing bangsa dalam bentuk global," ujar Wan Abbas.
Paul B. Timotiwu menuturkan jabatan rektor bukan semata-mata tujuannya, melainkan pencapaian visi yang lebih penting. "Unila harus menguatkan tata pamong (governance) yang baik. Harus ada tata pamong yang baik. Ini menjadi komitmen bersama dari pimpinan sampai karyawan paling bawah," kata dia.
Seorang panelis debat, Eko Primananda, presiden BEM Unila, meragukan kesanggupan tiga calon rektor membawa Unila menggapai top ten university beserta program-program yang lainnya.
Dalam pertanyaannya kepada ketiga calon tersebut, Eko menyinggung tentang program-program yang akan dijalankan tersebut tidak disosialisasikan ke masyarakat, khususnya di lingkungan Unila. "Fasilitas sarana dan prasarana perkuliahan yang ada di Unila harus dibenahi untuk mewujudkan Unila mencapai top ten university," kata dia.
Di akhir debat, ketiga calon rektor menginginkan yang terbaik untuk Unila pada empat tahun mendatang, terutama persoalan kekurangan fasilitas perkuliahan yang masih dirasakan mahasiswa. (*/R-1)
Sumber: Lampung Post, Rabu, 24 Agustus 2011
No comments:
Post a Comment