February 1, 2010

Kesenian: Penggiat Seni Gelar Tari Kontemporer

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Masyarakat Penggiat Seni Lampung (MPSL) menggelar pentas seni di Pasar Seni Enggal Bandar Lampung, Minggu (31-1).

Pergelaran yang disajikan ialah musik tetabuhan alternatif dengan tema Negeri Bersujud, tari kontemporer Para Perwitan, dan monolog Rekaman Terakhir Krapp. Selain itu diadakan lokakarya tari dan bazar seni kerajinan.

Kemas A. Helmi, panitia yang juga pendiri MPSL, mengatakan kegiatan tersebut merupakan suguhan seni alternatif dengan tema kegiatan Negeri Bersujud. Ini dimaksudkan untuk menyikapi bencana-bencana yang terjadi di Indonesia, baik bencana alam maupun masalah sosial akibat korupsi di Indonesia.

"Banyak bencana yang terjadi antara lain bencana alam ataupun bencana sosial yang disebabkan perilaku korupsi sehingga dengan tema Negeri Bersujud sudah saatnya kita kembali ke Sang Pencipta," ujar Helmi.

Selain itu, kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menghidupkan kesenian di Lampung dan menggali potensi-potensi seniman.

"Kegiatan seni ini digelar di Pasar Seni karena Pasar Seni menjadi barometer seni kehidupan di Lampung," ujar Helmi.

Helmi menambahkan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kualitas kesenian di Lampung yang belum muncul ke publik.

Helmi mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan MPSL pada setiap bulan dengan tema berbeda. Pada kegiatan sebelumnya MPSL mengambil tema Negeri Khatulistiwa.

Pada acara puncak akan menghadirkan musik tetabuhan selama 20 menit dengan pengarah musik Rusli Syukur, ketua MPSL, tari kontemporer dengan koreografer Agus Gunawan, dan monolog Rekaman Terakhir Krapp oleh Lili Sudrabali dari Teater Mandiri Putu Wijaya, Jakarta.

Lokakarya tari mengenai komposisi dan koreografi oleh Linggas Nunik Kuswari dari Sanggar Tari Sikep Wawai Kabupaten Lampung Tengah.

Selain itu, pada acara tersebut digelar bazar seni kerajinan dari warga Pasar Seni Enggal Bandar Lampung. Penonton yang hadir pada acara tersebut tidak dipungut biaya. n MG17/K-1

Sumber: Lampung Post, Senin, 1 Februari 2010

No comments:

Post a Comment