December 26, 2010

[Perjalanan] Mengarak Pengantin dengan Gajah

PROSESI pernikahan menjadi momen terbaik untuk memelihara adat dan mengekspresikan keinginan. Pasangan Maya dan Arvand memadukan prosesi adat Lampung dengan menampilkan ikon-ikan Lampung pada acara resepsi pernikahan mereka, Senin (6-12) di Taman Bumi Kedaton.

Tetabuhan seredapan (musik tabuh tradisional Lampung) menelusup dan memenuhi udara Taman Rekreasi Bumi Kedaton di bilangan Sukadanaham, Bandar Lampung, Senin (6-12) pagi. Suara yang berpadu dengan teriakan aneka satwa, kicau sejumlah burung, gemericik air mengalir di kali, dan desah daun-daun rimbun bergesek menjadi orkestra etnik nan apik. Suasana kampung menjadi seperti “masa kerajaan Lampung” yang lahir kembali.

Arak-arakan orang dengan pakaian adat Lampung yang didominasi warna hitam-merah bertabur warna emas membuka karnaval pengantin yang akan segera memasuki pelaminan. Atraksi pencak silat dari pendekar-pendekar Lampung menunjukkan kepiawaiannya memainkan berbagai senjata tajam dan jurus-jurus cantiknya. Beberapa penari dengan kostum dekoratif memakai topeng juga ikut mengiringi.

Sepasang gajah Lampung turut menjadi peserta pawai. Di belakangnya, kereta kuda dengan kusir dan “navigator” yang berbaju adat menghela langkah kuda seirama dengan laju rombongan pejalan kaki. Di belakang kusir, dua sejoli Maya dan Arvand, pengantin yang baru saja melaksanakan akad nikah di Masjid Masjid Mush’ ab Bin Umair di kompleks taman itu bertahta. Senyum manis terus mengembang. Sesekali mata mereka saling bertatapan dan dipungkasi dengan senyum kebahagiaan.

Pada urutan berikutnya, kafilah keluarga, ada yang berpakaian adat dan ada yang berkostum pesta, dengan sabar dan takzim mengikuti. Wajah-wajah semringah orang-orang dekat dan kerabat seolah memanjatkan doa, kiranya pasangan pengantin baru ini bahagia selamanya.

Acara arak pengantin ini cukup menyita perhatian tamu undangan dan pengunjung yang hadir di Taman Satwa dan Wisata Bumi Kedaton. Robby Ahmad, wedding organizer perhelatan itu, arak-arakan tersebut sengaja dibuat untuk memberikan kesan yang berbeda baik untuk kedua pengantin maupun tamu undangan yang hadir. ”Mempelai menginginkan tema our wedding is your refreshing. Jadi kami coba untuk memberikan nuansa liburan dalam resepsi ini. Kami memilih Bumi Kedaton sebagai tempat resepsinya dan menggunakan gajah sebagai ikon hiburan di sini yang juga merupakan ikon Lampung,” kata dia di sela acara.

Deddy Setya H., pengelola Bumi Kedaton, mengatakan pihaknya merasa senang dengan konsep resepsi tersebut. Gajah yang merupakan hewan unggulan yang ada di Bumi Kedaton bukan hanya dapat menghibur pengunjung yang hadir, melainkan juga bisa digunakan untuk mengarak pengantin sehingga perayaan acara bertambah semarak.

Selain gajah, hewan-hewan lainnya seperti harimau sumatera, onta, rusa, buaya, beruang, siamang, landak, binturung, cendrawasih, ular dan masih banyak lagi jenis hewan lainnya dapat menjadi pengetahuan dan hiburan bagi pengunjung.

Sejak awal dibukanya Bumi Kedaton Resort memang menyiapkan berbagai macam fasilitas, selain kebun binatang, seperti cottage, ruang pertemuan, restoran, kolam renang, bioskop mini, kolam pemancingan, bumi perkemahan, outbound, kano, water ball, mobil wisata, mandi sungai dan lain lain , sehingga para tamu yang datang akan merasa senang dan puas, menikmati atas kelengkapan fasilitas serta pelayanan yang diberikan karyawan yang ditugaskan. (M-1)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 26 Desember 2010

1 comment:

  1. gajah ikon lampung--gk salah sie
    tapi yang paling tepat adalah HALIMAWONG/ALIMAWONG/MAWONG--yakni harimau
    icon yang lainnya:SLIMOKH dan ANTU LEGU

    ReplyDelete