BANDARLAMPUNG -- Provinsi Lampung akan mematenkan alat musik gamolan sebagai budaya asli kesenian tradisional daerah itu.
"Lampung harus memiliki hak paten alat musik tardsional sebagai budaya asli daerah ini, sehingga tidak diakui oleh pihak lain," kata Wakil Gubernur Lampung MS Joko Umar Said, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menyebutkan, alat musik gamolan berdasarkan keterangan peneliti asal Australia Prof Margaret J Kartomi diperkirakan sudah dibuat pada abad ke 4 Masehi.
Menurutnya, berdasarkan penelitian Margaret, alat musik tradisional tersebut berasal dari Lampung Barat dan Waykanan.
Alat musik itu lanjutnya, juga terdapat dalam ornamen candi Borobudur. Artinya alat musik gamolan itu lebih dahulu ada dibandingkan candi tersebut.
Masyarakat Lampung Barat dan Waykanan menurutnya, pada saat itu telah memiliki nilai kebudayaan yang cukup tinggi dengan menciptakan alat musik gamolan.
Di sisi lain untuk melestarikan kesenian tradsional lampung itu menurutnya, gamolan harus diperkenalkan kepada masyarakat luas terutama siswa sekolah.
Permainan musik gamolan katanya harus banyak ditampilkan sehingga masyarakat semakin mengenal alat musik tradisional tersebut.
Joko juga mendorong bupati dan wali kota untuk mengenalkan alat musik tradisional tersebut kepaad masyarakatnya.
"Di sekolah, pelajar juga harus mengenal gamolan dan bisa memainkannya, agar alat musik tradisional asli Lampung itu tidak punah," kata dia menambahkan.
Sementara itu, Dosen Program Studi Seni Tari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) Hasyimkan mengatakan, alat musik gamolan merupakan bagian kebudayaan nusantara.
Gamolan berasal dari kata 'begamol' yang dalam bahasa Lampung sama dengan 'begumul' dalam bahas Melayu artinya berkumpul.
Ia menjelaskan, delapan lempengan bambu pada gamolan diikat secara bersambungan dengan tali rotan yang disusupkan melalui sebuah lubang yang ada di setiap lempengan dan simpul di bagian teratas lempengan.
Gamolan dan gamelan menurutnya memiliki nama yang nyaris mirip tetapi berbeda. "Tangga nada gamolan Lampung berdasarkan arkeologi atau instrumen ialah do re mi so la si do.
"Sedang gamelan Jawa Slendro instrumennya ialah do re mi so la si," kata dia menambahkan.
Sumber: Antara, Rabu, 7 Desember 2011
Usaha Preventif seperti mematenkan alat musik tradisional khas Lampung memang lebih baik dari pada perilaku reaktif yang terjadi pada alat musik dari Jawa Barat, Angklung. Semoga segera terealisasi, bukan sebatas wacana.
ReplyDelete