BANDAR LAMPUNG (Lampost): Tahun ini Hadiah Sastra Rancage kembali lepas dari pelukan sastrawan Lampung. Hal itu karena Irfan Anshory yang mensponsori hadiah untuk bahasa Lampung dan selama ini menjadi juri meninggal tahun lalu dan belum ada penggantinya.
Padahal, tahun lalu ada dua buku bahasa Lampung yang terbit, yakni Raden Intan II karya Rudi Suhaimi Kalianda dan Warahan Radin Jambat suntingan karangan Iwan Nurdaya Djafar. Namun, kedua buku yang terbit tahun 2011 itu bukan karya sastra baru sehingga tidak mendapat Hadiah Rancagé.
"Hadiah Sastra Rancage tahun 2012 tidak diberikan untuk Lampung," demikian keputusan Hadiah Sastra Rancage 2012 yang ditandatangani Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage, Ajip Rosidi yang diterima Lampung Post, Selasa (31-1).
Hadiah Sastra Rancage diberikan kepada sastrawan yang menulis karya sastra Sunda, Jawa, Bali, dan Lampung. Hawe Setiawan dari Yayasan Kebudayaan Rancage mengatakan, sudah 24 tahun Hadiah Sastra Rancagé diberikan setiap tahun.
Di samping Hadiah Sastra Rancagé untuk sastra Sunda sejak 1994, hadiah Rancagé untuk sastra Jawa sejak 1997 juga sastra Bali, sejak 2008 diberikan untuk sastra dalam bahasa Lampung. Kecuali untuk bahasa Lampung yang kadang-kadang tidak diberikan karena tidak ada buku yang terbit pada tahun bersangkutan. Hadiah Sastra Rancagé untuk bahasa Sunda, Jawa, dan Bali selama ini secara tetap diberikan setiap tahun.
Hadiah Sastra Rancagé 2012 untuk bahasa Sunda diberikan kepada Acep Zamzam Noor dengan kumpulan sajaknya, Paguneman terbitan Nuansa Cendekia (Bandung).
Sedangkan yang terpilih memperoléh Rancage buat jasa dalam bahasa Sunda ialah Etti R.S., "Etti pernah mendapat Hadiah Sastra Rancagé untuk kumpulan sajak Maung Bayangan (1995) dan untuk Serat Panineungan (2009). Di samping menulis sajak, Etti juga menulis guguritan yang sering dijadikan tembang dalam tembang Sunda Cianjuran," kata Hawe.
Hadiah Sastra Rancagé 2012 untuk karya dalam bahasa Jawa, kata Hawe, diraih Yusuf Susilo Hartono dengan kumpulan puisi Ombak Wengi yang diterbitan Elmatera, Jakarta.
Untuk jasa diberikan kepada Sucipto Hadi Purnomo. Di samping menjadi dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Sucipto juga menjadi redaktur tabloid Yunior Suara Merdéka dan membina rubrik budaya Sang Pamomong, yaitu lembar khusus bahasa Jawa.
Rancage 2012 untuk karya dalam bahasa Bali diberikan kepada Meték Bintang (Menghitung Bintang) karya Komang Adnyana yang diterbitan Jnana Aksara Bali. Sedangkan Rancagé 2012 untuk jasa dalam mengembangkan bahasa dan sastra Bali diberikan kepada I Made Sugianto.
Sedang Hadiah Samsudi 2012 untuk bacaan kanak-kanak dalam bahasa Sunda diberikan kepada Tatang Setiadi atas karyanya yang berjudul Asal-Usul Hayam Pelung jeung Dongéng-dongéng Cianjur Lianna yang diterbitan Kiblat Buku Utama, Bandung.
"Penyerahan Hadiah Sastra Rancagé 2012 dan Hadiah Samsudi 2012 akan dilaksanakan dalam suatu upacara khusus di tempat dan pada waktu yang ditetapkan kemudian," kata Hawe Setiawan. (MG5/S-3)
Sumber: Lampung Post, Rabu, 1 Februari 2012
No comments:
Post a Comment