Bandarlampung, 24/5 (ANTARA)- Gubernur Lampung Sjahroedin ZP mengatakan, budaya Lampung harus dilestarikan, agar tidak tergerus arus perkembangan zaman.
"Budaya adalah jati diri satu daerah atau bangsa, sehingga harus dijaga kelestariannya," kata dia, usai membuka temu koordinasi rintisan lembaga pembinaan dan pengembangan Bahasa dan Budaya Lampung, di Bandarlampung, Selasa.
Menurut dia, seiring perkembangan zaman, 60 tahun ke depan, budaya di Indonesia khususnya Lampung akan punah, karena fenomena saat ini menunjukkan budaya asing jauh diminati oleh generasi bangsa Indonesia, ketimbang budayanya sendiri.
Dia juga menambahkan, untuk melestarikan dan mengembangkan budaya dan bahasa Lampung, pemerintah harus mendukung gerakan rintisan budaya dan bahasa.
"Untuk mengatasi permasalahan itu, pemerintah berusaha memenuhi kekurangan untuk menjaga kelestarian budaya tersebut," tambah dia.
Sjachroedin melanjutkan, modal utama yang diperlukan dalam melestarikan budaya itu adalah menambah tenaga pengajar.
Dia mengatakan, kekurangan tenaga pengajar bahasa Daerah Lampung saat ini adalah sebanyak 4.000-an tenaga.
Selain itu, dia menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi Lampung sedang menggiatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memasyarakatkan dan melestarikan bahasa Lampung.
Sementara itu, sejumlah warga Lampung yang berasal dari luar daerah tersebut mengaku sulit mempelajari bahasa asli setempat.
"Jujur saja saya lahir dan besar di sini sulit mempelajari, karena memang tidak dibudayakan dalam pergaulan sehari-hari," ujar Sardi, warga Lampung yang orang tuanya berasal Jawa Timur.
Bahkan, ia pun mengakui lebih mudah mempelajari bahasa daerah lainnya seperti Palembang atau Sunda.
Karena itu, ia berharap pemerintah setempat terus mengembangkan budaya dan bahasa Lampung, selain agar tidak punah juga bisa menjadi kebanggaan daerah tersebut.
Sumber: Antara, Selasa, 24 Mei 2011
No comments:
Post a Comment