May 23, 2011

Konflik Makin Panas, Seekor Gajah Tewas

WAY JEPARA (Lampost): Konflik petani dan gajah liar asal hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) memanas. Akibatnya, satu ekor gajah liar tewas, Minggu (22-5).

Menurut Eko (32) warga Desa Brajasakti, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, sekitar 15 ekor gajah liar keluar dari hutan pada Sabtu (21-5) sore. Rombongan satwa tambun itu merangsek tanaman padi dan singkong di Desa Brajaasri, Kecamatan Way Jepara.

Kemungkinan warga Brajaasri telah menggiring belasan gajah liar tersebut ke Desa Brajasakti, yang letaknya bergandengan. Sekitar pukul 21.00, belasan gajah berada di areal perkampungan warga Desa Brajasakti mengamuk sehingga ribuan warga panik dan berusaha mengusir kawanan satwa dilindungi tersebut.

"Saat itu belasan gajah berpencar, panik karena diburu oleh ribuan warga yang berusaha mengusir," Kata Eko.

Alhasil sekitar pukul 03.00 seekor gajah ditemukan warga tewas di parit milik warga Desa Brajasakti. Menurut Eko, saat ditemukan, gajah yang diperkirakan berumur dua tahun dengan berat badan 700 kg itu, menginjak comberan yang ditutup dengan semen tanpa dicor. Karena beratnya tak mampu ditopang beban semen, gajah itu masuk dalam comberan sedalam dua meter.

"Kebetulan yang masuk kepalanya dulu sehingga gajah itu tersungkur ke dalam lumpur," kata Eko.

Menurut Eko, diduga kuat penyebab binatang berbelalai panjang itu tewas karena tidak bisa bernapas lantaran kepala hingga setengah badan masuk dalam lumpur. Sekitar pukul 03.00, puluhan warga berusaha menarik gajah menggunakan alat berat.

Setelah diangkat dari comberan, anggota Polhut dibantu warga menaikkan gajah ke mobil patroli Polhut dan dibawa ke Pusat Latihan Gajah (PLG) untuk dikuburkan.

Akibat puluhan gajah merangsek tanaman di tiga desa, Ketua Komisi B Gunawan bersama anggotanya Yusran Amirullah dan Darmawan turun ke lapangan.

"TNWK harus bertanggung jawab. Tidak menutup kemungkinan hal seperti ini ada anggarannya dari Pusat tapi oleh TNWK tidak disalurkan kepada korban," kata Gunawan. (GUS/U-3)

Sumber: Lampung Post, Senin, 23 Mei 2011

No comments:

Post a Comment