INI nih salah satu hal yang paling menyenangkan usai wawancara dengan Pak Bambang. Beliau berkenan mengantarkan kami untuk berkeliling Lampung Post. Wiih, banyak sekali ruangannya. Kami sampai bingung menghapalnya.
LAMPUNG POST/ZAINUDDIN
Setelah keluar dari ruangan Pak Bambang sebagai pemimpin umum, kami diperlihatkan ruangan-ruangan lainnya; ruangan wakil pemimpin umum, ruangan pemimpin perusahaan, ruangan keuangan, bagian umum, audit. Banyak deh pokoknya.
Teman teman, kami juga berkesempatan loh masuk ke perpustakaan Lampung Post. Di sana buku buku dan dokumentasi lainnya berjejer rapi dalam rak dan lemari yang besar-besar. Pak Bambang memperlihatkan kepada kami dokumentsi terbitan Lampung Post tahun 1975. Bentuknya lebih kecil dari yang sekarang. Karena sudah termakan usia, kertasnya menguning dan lapuk. Kita harus hati hati membuka halamannya. Wah sudah tua sekali yah Lampung Post.
Nah, tempat yang tak kalah seru adalah ruang redaksi, luas bener ruangannya. Di sana banyak tempat duduk dan meja beserta komputer yang di sekat-sekat. Kami sempat diperkenalkan Pak Bambang dengan Om Adian Saputra. Kata Pak Bambang, Om Adian dan teman-teman di Kompartemen Bahasa inilah yang memperbaiki naskah berita dari segi bahasanya.
Selanjutnya Pak Bambang mengajak kami untuk mengunjungi ruang artistik. Di sini foto dan berita disusun sedemikian rupa agar tampak seperti halaman yang biasa kita baca di rumah. Hayo, siapa yang suka baca koran di rumah, tunjuk tangan.
Nah teman-teman, tibalah kami bertiga di ruangan percetakan. Wah wah wah, mesin cetaknya besar sekali. Di sinilah proses perbanyakan koran dilakukan. Setelah koran dicetak. Barulah bisa didistribusikan ke seluruh penjuru Lampung hingga bisa sampai ke tangan para pembaca Lampung Post, termasuk teman teman kan? Hehee.... (Nurul, Dewi, Laili)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 8 Mei 2011
No comments:
Post a Comment