July 15, 2012

Mamak Kenut Yang Saya Kenal Dahulu.

Oleh Fachruddin M. Dani


BISA dibilang saya mengenal Mamak kenut sejak masa kanak-kanak. Nama itu selalu saja menjadi dalih gelar bagi perilaku yang relatif konyol, walau terkadang nampak cerdas tapi usil.

Meskipun tokoh itu tokoh khayalan, selalu saja dihadirkan oleh mereka pada berbagai peristiwa dan perilaku seseorang yang sedikit nyeleneh.

Ada sebait syair bagi Mamak Kenut yang dapat menggambar sosok khayalan itu:

Mamak Kenut,
ali-ali kelumbai
setahun mawat ngudut
mana nihalang bebbai


Syair tersebut di atas menggambarkan bahwa Mamak Kenut bukanlah manusia kebanyakan.

Mamak Kenut menjadi sosok yang pantas untuk membicarakan sesuatu yang orang lain tak sanggup membicarakannya. Mamak Kenut adalah orang yang sanggup mempertanyakan sesuatu yang orang lain tak sanggup mempertanyakannya. Mamak Kenut adalah orang yang sanggup berpendapat ketika orang lain tak sanggup berpendapat, Mamak Kenut suka pada makanan yang orang lain tak menyukainya. Mamak Kenut orang yang malu berbuat sesuatu tatkala orang lain suka melakukannya. Tapi Mamak Kenut juga yang menjadi orang yang paling bodoh pada saat yang lainnya pintar. Itulah antara lain gambaran tentang sosok Mamak kenut.

Ketika ada pekerjaan yang demikian sulit dan tak ada yang mampu melaksanakannya, tiba-tiba ada orang yang sanggup melaksanakannya. Lalu orang bertanya siapa yang telah menyelesaikan pekerjaan sulit ini, maka orang lain akan mengatakan siapa lagi kalau bukan Mamak Kenut.

Itulah sosok Mamak Kenut yang saya kenal sejak masa kanak-kanak itu. Alhamdulillah Mamak Kenut telah diperkenalkan kembali oleh Udo Z. Karzi. Upaya ini sekaligus mempopulerkan kembali tokoh khayalan ini. Yang dilakukan oleh Udo Z. Karzi adalah langkah awal bagi siapa pun yang ingin memperkenalkan Mamak Kenut kepada generasi sekarang.

Cerita Mamak Kenut selalu saja hadir dalam berbagai aspek kehidupan dan masyarakat. Oleh karena itu, Mamak Kenut akan memiliki kemampuan untuk menceritakan suasana batin sosok masyarakat Lampung. Atau kita dapat berbicara tentang lampung dan masyarakatnya dengan cara mengeksploitasi tokoh Mamak Kenut.

Sumber: Wewarah Blog (http://wewarahblog.blogspot.com), Minggu, 15 Juli 2012

No comments:

Post a Comment