Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Berbagai potensi kebudayaan yang hingga kini belum dikenal oleh masyarakat harus digali. khususnya yang mempunyai nilai jual, demikian permintaan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.
TARI NGEJAGA TUPING. Siswa SMAN Kotagajah menyajikan Tari Ngejaga Tuping dalam pengukuhan DEwan Kesenian Lampung (DKL) di Balai Keratun Kantor Gubernur, Rabu (19/8). FAJAR SUMATERA/TOMMY SAPUTRA |
Potensi kesenian serta kebudayaan di provinsi ini, katanya, layak untuk ketahui oleh seluruh masyarakat khususnya yang tinggal di Lampung.
"Saya minta kebudayaan-kebudayaan tersebut dihidupkan kembali, lalu dipilah mana yang mempunya nilai jual untuk promosi daerah kita. Itu harus mulai dipikirkan dari sekarang," kata dia.
Dia yakin dengan adanya pengembangan budaya maka sektor pariwisata di daerah ini dapat ikut berkembang.
"Saat ini kita juga akan mengadakan festival Krakatau, di sinilah bisa ditampilkan sebagai penunjang promosi daerah dari sisi budaya," ujarnya.
Terkait Gedung Dewan Kesenian, Ridho mengaku beberapa waktu lalu sudah berbicara dengan Biro Aset terkait hal itu. "Mudah-mudahan dalam satu tahun anggaran ke depan sudah selesai," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DKL Aprilani Yustin Ficardo mengharapkan dengan melihat sejumlah prestasi, diharapkan perkembangan kesenian di Lampung dapat setara dengan kesenian dari provinsi lain.
Namun, anggaran DKL untuk saat ini paling kecil dan minim dibanding dengan provinsi lain di Sumatera, walaupun besarnya anggaran DKL telah semakin baik dibandingkan dengan masa sebelumnya.
"Bukanlah sebuah hal yang mengada-ada bila akhirnya kami berharap saat ini adalah saat yang baik bagi kita semua baik pemerintah maupun masyarakat dan pelaku seni agar bersedia meningkatkan perhatian dan kepeduliannya terhadap dunia kesenian Lampung," kata istri Gubernur Lampung itu.(Ant)
Sumber: Antara, Rabu, 19 Agustus 2015
No comments:
Post a Comment