BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dua pasang pengantin warga Jepang bakal mengikuti pawai kebudayaan pada Festival Krakatau (FK) XVII Lampung 2007.
Pada pawai budaya digelar saat pembukaan FK di PKOR Way Halim Bandar Lampung, Sabtu (25-8), kedua pasang pengantin dibaluti pakaian adat Lampung Sai Batin dan Pepadun. Mereka juga diiringi sembilan ekor gajah dan puluhan perwatin, selain 30 orang famili mereka dari Jepang yang juga berpakaian adat Lampung.
Kedua pasang pengantin tersebut adalah Isamu Kuboki dengan istrinya, Yumi Kuboki, dan Yusuhe Eguchi dengan istrinya, Maitoh Yamu.
Mereka adalah pemenang audisi dengan peserta pengantin baru yang diseleksi untuk mengikuti acara festival tersebut. Audisi diadakan oleh Graha Budaya Indonesia (GBI) Jepang dengan Liasion Officer (LO) Seichi Okawa yang juga koresponden Metro TV di Jepang.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Promosi Investasi Kebudayaan dan Pariwisata (PIKP) Provinsi Lampung Suresmi Ramli ditemui wartawan di tempat kerjanya, Selasa (21-8).
Menurut Suresmi, arakan adat pengantin warga Jepang tersebut merupakan salah satu agenda unggulan pada pawai budaya pembukaan FK XVII Lampung 2007. Kemudian sama seperti tahun-tahun sebelumnya perwakilan seluruh kabupaten/kota dan tari tuping.
"Tapi ada satu lagi yang akan membuat pawai ini beda dengan tahun-tahun lalu, tapi belum bisa saya sebutkan itu apa. Ini akan jadi surprise," kata Suresmi.
Suresmi menambahkan untuk tahun ini akan hadir dua puluhan duta besar dari negara sahabat beserta keluarganya. Selain undangan lain baik dari luar negeri maupun dalam negeri seperti Jambi, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bangka Belitung. Sedangkan Kota Palangkaraya telah menginformasikan kehadiran sekitar 40 delegasi dari daerah itu hadir.
"Mereka ingin melihat format acara yang klasifikasinya nasional. Sebab, banyak festival di daerahnya digelar, tetapi masih tingkat lokal," katanya.
Untuk pembukaan acara itu, Suresmi menjelaskan pihaknya sudah mengundang Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Djero Wacik untuk membukanya.
Namun ini masih dalam tahap konfirmasi kepastian dengan asumsi jika hanya tingkat sekretaris atau direktur. Maka untuk membuka FK XVII Lampung 2007 yang menelan biaya sekitar Rp1,5 miliar itu adalah Gubernur Lampung.
"Untuk meminta presiden yang membukanya, ya kita tahu diri lah infrastrukturnya belum memadai," kata Suresmi saat ditanyai kemungkinan presiden di undang untuk membukanya.
Kasubdin Pariwisata Dinas PIKP Lampung Reni Utari Rusdi mengatakan tingkat keberhasilan penyelenggaraan FK tersebut tidak dapat ditentukan langsung. Sebab seperti acara promosi lainnya, FK adalah alat untuk mengenalkan daerah termasuk seni, budaya bahkan produknya secara nasional maupun internasional.
"Sebagai parameter awalnya adalahmeningkatnya hunian hotel dan penjualan produk oleh-oleh pada saat berlangsung acara," katanya. n AAN/K-2
Sumber: Lampung Post, Kamis, 23 Agustus 2007
No comments:
Post a Comment