BANDAR LAMPUNG (Lampost): Nasib program studi (prodi) diploma tiga (D-3) Bahasa dan Sastra Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP-Unila), terkatung-katung.
Setelah tiga tahun tidak menerima mahasiswa baru, prodi ini nyaris ditutup.
Ketua Prodi D-3 Bahasa dan Sastra Lampung Iqbal Hilal menjelaskan salah satu penyebab penutupan sementara prodi ini lantaran tak ada komitmen dan perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan pemerintah kabupaten/kota untuk menampung lulusan prodi tersebut.
Sekaligus ingin melihat peluang dan formasi dalam perekrutan calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) apakah terserap atau tidak. "Kami terpaksa menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar prodi Bahasa dan Sastra Lampung karena ingin melihat pangsa pasar lulusan. Jangan sampai kami sudah meluluskan, tapi output kami lalu tidak mendapat pekerjaan," kata dia, Selasa malam (21-8).
Ia menjelaskan sejak dibuka pada tahun akademik 1989--1999 sudah meluluskan sekitar 800 orang. Namun, hingga saat ini, lulusan belum terserap secara optimal. "Sebenarnya alumnus Bahasa Lampung banyak yang diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Namun, penyerapannya tak sebanding jumlah lulusan kami," jelas Iqbal.
Ia mengakui sejak prodi ini dibuka perhatian Pemprov Lampung dan pemerintah kabupaten/kota terhadap lulusan kurang. "Seharusnya jurusan ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Karena pengadaan prodi tersebut selain untuk melestarikan budaya juga meningkatkan pemahaman terhadap bahasa dan sastra Lampung kepada siswa," jelas dia.
Apalagi prodi tersebut berbeda dengan prodi lain, seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia atau Sejarah yang lulusannya bisa diterima hampir di setiap provinsi. Sementara lulusan prodi Bahasa dan Sastra Lampung hanya untuk memenuhi kebutuhan Provinsi Lampung saja.
Iqbal menjelaskan sebetulnya Prodi D-3 Bahasa dan Sastra Lampung Unila tidak menerima mahasiswa baru sejak tiga tahun, tepatnya pada tahun akademik 2005-2006. "Kami terakhir menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2004--2005 sebanyak 49 mahasiswa. Mereka akan diwisuda pada September 2007 ini," kata dia.
Ia menguraikan ditutupnya sementara prodi ini bukan lantaran minimnya peminat. "Justru peminatnya banyak. Karena setiap tahun, kuota kami hanya mampu menampung 40 mahasiswa, sementara yang mendaftar mencapai sekitar 300 orang," jelas dia.
Ia mengakui prodi ini belum mendapat akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Karena BAN PT kesulitan mengakreditasi karena minimnya tim penilai dari pusat untuk menilai kelayakan prodi tersebut. Kendati belum mendapat akreditasi, pihak akademik berupaya meningkatkan status prodi ini. Bahkan jika prospeknya bagus, prodi ini akan ditingkatkan dari program D-3 menjadi sarjana strata satu (S-1). "Kami saat ini tengah menyusun proposal tersebut yang akan dikirimkan ke Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional," jelas dia.
Sementara, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila Sudjarwo mengatakan Unila siap membuka kembali Jurusan Bahasa Lampung asal ada komitmen dari pemerintah daerah untuk menampung lulusan bahasa Lampung tersebut.
Menurut dia, tiga tahun lalu, Diploma III Bahasa Lampung sudah pernah dibuka oleh Unila, bahkan peminatnya cukup banyak. Tetapi, setelah mengevaluasi selama dua angkatan, muncul keluhan dari alumni yang tidak diberi peluang dan formasi dalam perekrutan CPNSD. "Kalau tidak ada komitmen seperti ini kan kasihan lulusannya, mereka tidak diberi formasi dan peluang untuk bekerja," kata Sudjarwo.
Hal itu juga disampaikan Pembantu Rektor Bidang Akademik, Tirza Hanum. Menurut dia, jurusan Bahasa Lampung tidak ditutup, tetapi dinonaktifkan. Sehingga, kalau suatu saat ada permintaan dan komitmen dari pemerintah, jurusan itu bisa dibuka kembali.n AST/ENI/S-1
Sumber: Lampung Post, Kamis, 23 Agustus 2007
No comments:
Post a Comment