MENGGALA (Lampost): Bupati Tulangbawang Abdurrachman Sarbini meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan miniatur Kerajaan Tulangbawang di Cakat Nyenyek Menggala, Rabu (24-9).
Acara itu dihadiri Wakil Bupati Agus Mardi Hartono, unsur Muspida, para pejabat, serta tokoh masyarakat. Dari pihak legislatif tak seorang pun terlihat hadir.
Bupati menjelaskan pembangunan miniatur Kerajaan Tulangbawang sudah melalui berbagai pertimbangan dan kehati-hatian. Bahkan, untuk meyakinkan kebenaran adanya Kerajaan Tulangbawang, Bupati mengaku telah berkunjung ke museum di Belanda.
Dari hasil peninjauan itu, diyakini bahwa Kerajaan Tulangbawang pernah ada. Karena itu, pemerintah bertekad membangun miniatur kerajaan Tulangbawang. Ke depan, selain untuk taman budaya, juga akan dibangun taman wisata sebagai tempat hiburan rakyat.
Mance, sapaan akrab Bupati Tulangbawang, menambahkan di lokasi miniatur Kerajaan Tulangbawang akan dilengkapi rumah adat dan berbagai fasilitas umum.
Penanggung jawab pelaksana teknis kegiatan, Dr. Sunarto, dari ISI Yogyakarta mengatakan pekerjaan itu memang berat. Pasalnya, berdasarkan sejarah Kerajaan Tulangbawang, tidak ditemukan bentuk fisiknya. Karena memang tidak ada situs yang ditemukan, baik berupa bebatuan ataupun benda-benda lainnya.
Sunarto menjelaskan Kerajaan Tulangbawang diduga berkembang dalam alam yang masih hutan sehingga hasil karya kerajaan diperkirakan sudah hancur.
"Ini sesungguhnya pekerjaan berat, karena harus membangun sesuatu yang memang tidak ada," ujar Sunarto. Untuk itu Sunarto yang juga pengajar di ISI Yogyakarta akan berusaha mencurahkan daya imajinasinya dibantu oleh ahli sejarah.
Guna menyukseskan pembangunan tersebut, diperlukan para ahli seniman dan sejarah, karena nilai sejarah akan dikedepankan. Menurut analisis sementara, Kerajaan Tulangbawang lebih dekat dengan Hinduisme. Karena ada sedikit kemiripan dengan hinduisme yang ada di Jawa, bukan Buddha. Membangun miniatur tanpa ada bukti nyata dari aslinya bukan hal baru di dunia seni. Sebab seorang seniman memang harus mampu melukis sebuah mimpi. Dia mencontohkan, Nabi Isa as. dilukis oleh seorang seniman, padahal masa itu diyakini belum ada teknologi foto. n WID/D-2
Sumber: Lampung Post, Jumat, 26 September 2008
No comments:
Post a Comment