September 10, 2012

Makam KH Ghalib Jadi Pusat Wisata Religi

PRINGSEWU -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, Provinsi Lampung, berencana menjadikan makam dan situs peninggalan KH Ghalib sebagai pusat kawasan wisata religi daerah itu.
   
Menurut Bupati Prigsewu, Sujadi Sadad, di Pringsewu, Senin, semasa hidupnya KH Ghalib merupakan ulama besar dan tokoh pejuang kemerdekaan di daerah itu, serta mempunyai jasa-jasa yang tak ternilai harganya bagi sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
   
"Tidak berlebihan jika situs dan juga makam tokoh penyebar Islam di wilayah Pringsewu ini, dilestarikan serta dirawat sebaik-baiknya," kata dia.
   
Terlebih, lanjut dia, makam KH Ghalib maupun Masjid Jami KH Ghalib banyak dikunjungi oleh para peziarah, terutama dari luar wilayah Lampung, seperti dari Pulau Jawa, dan Sumatera sendiri, bahkan tak jarang dari luar negeri.
   
Sujadi mengatakan, pihaknya berencana menjadikan situs KH Ghalib sebagai pusat wisata religi ziarah, seperti halnya ziarah Wali Songo di Pulau Jawa.
   
Kesemua itu diharapkan dapat terwujud, bila sejumlah kelengkapan fasilitas juga tersedia, kata dia.
   
Bupati Pringsewu itu menegaskan, KH Ghalib merupakan tokoh ulama besar sekaligus tokoh pejuang kemerdekaan.
   
"KH Ghalib adalah komandan pasukan tentara atau Laskar Hizbullah yang terkenal gagah berani berjuang melawan pendudukan Belanda dan Jepang, bukan hanya di wilayah Pringsewu atau Lampung namun hingga wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya," ujar dia lagi.
   
Ia menjelaskan, KH Ghalib gugur di tangan pasukan Belanda pada tahun 1949, dan dimakamkan tak jauh dari pesantren miliknya, saat ini bernama Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pringsewu Barat.
   
"Guna mengenang jasa-jasa perjuangan dan kepahlawanan beliau, nama KH Ghalib saat ini diabadikan menjadi salah satu nama jalan protokol di ibu kota Kabupaten Pringsewu," kata dia pula.
   
Salah satu ahli waris keluarga KH Ghalib, Farida, sangat menghargai kepedulian Pemkab Pringsewu, untuk turut melestarikan dan menjaga situs peninggalan salah satu pahlawan pejuang kemerdekaan tersebut.
   
Dia menyatakan, pihaknya siap membantu dan memfasilitasi jika pemerintah memerlukan data maupun aset peninggalan KH Ghalib untuk keperluan penunjang rencana pengembangan kawasan situs wisata rohani
tersebut.
   
Wartini, salah satu peziarah yang datang dari Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan mengaku, dirinya bersama keluarganya hampir setiap tiga tahun sekali selalu berziarah mengunjungi makam KH Ghalib, untuk berdoa dan mencari berkah.
   
Berkaitan fasilitas penunjang, ia mengharapkan agar di area tersebut juga dapat dilengkapi sarana kegiatan kepariwisataan lainnya, seperti pusat penjualan oleh-oleh atau suvenir.
   
Selama ini, lanjut Wartini, dia dan peziarah lain, merasa kesulitan dalam mencari oleh-oleh atau suvenir khas Pringsewu untuk dibawa pulang.

Sumber: Antara, Senin, 10 September 2012



No comments:

Post a Comment