October 20, 2013

24 Duta Besar Ikuti Festival Krakatau

DITANDAI dengan pemukulan gamolan oleh sejumlah duta besar (dubes) negara sahabat, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, dan Wakil Gubernur M.S. Joko Umar Said, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. resmi membuka Festival Krakatau (FK) XXIII 2013 di Lapangan Korpri, Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (19/10).

Festival Krakatau tahun ini dihadiri 24 duta besar dan perwakilan negara sahabat, mengambil tema The mask united of colours dengan menampilkan salah satu ikon budaya Lampung, yakni tradisi tuping. Selain menghadirkan pawai budaya dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, pada pergelaran tahun ini juga kembali mengagendakan tur ke kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK), salah satu ikon Lampung Selatan yang sudah mendunia, hari ini (20/10).


Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan Festival Krakatau 2013 akan menampilkan pusat-pusat wisata di Lampung. Sjachroedin Z.P. juga mengucapkan terima kasih kepada Dubes Seychelles Nico Barito yang telah ikut mempromosikan Lampung dan mengundang para dubes lainnya.

?Saya berharap investor yang hendak menanamkan investasinya tidak perlu lagi kesulitan. Sebab, Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera bisa dimanfaatkan,? katanya.

Dia melanjutkan membangun Lampung memang tidaklah mudah sehingga diperlukan solusi agar provinsi ini dapat maju dan berkembang. Gubernur juga mengakui jika melihat lahan yang ada di Lampung, memang belum dimaksimalkan pemanfaatannya.

?Oleh sebab itu, dengan event FK XXIII ini kami berharap para dubes bisa mengajak para investor di negaranya bisa menanamkan investasi di Lampung ini,? ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dalam sambutannya mengatakan salah satu yang penting dikembangkan dan tidak akan habis, yakni wisata, dan Lampung memiliki semuanya. "Jadi, tidak perlu jauh-jauh mencari lumba-lumba karena di Lampung juga ada."

Menurut Sapta, di tingkat nasional bidang pariwisata baru menempati nomor lima sebagai penyumbang devisa negara. Pada 2012 lalu, sektor ini baru menyumbangkan Rp90 triliun untuk devisa negara, setelah minyak, gas, dan batu bara.

?Tapi, ketiga penyumbang utama itu, yakni minyak, gas, dan batu bara, tentu akan habis. Sedangkan, pariwisata tidak akan habis dan mudah-mudahan dapat memberikan sumbangan lebih besar bagi devisa negara. Apalagi, Lampung memiliki potensi wisata yang bagus dan letaknya sangat dekat dengan ibu kota Jakarta sehingga memudahkan orang untuk mengunjungi Lampung untuk berwisata,? katanya.

Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Lampung Gatot Hudi Utomo saat memberikan sambutan dalam pembukaan FK XIII 2013 mengatakan kegiatan ini merupakan ajang kreativitas seniman, budayawan, dan masyarakat Lampung guna mempromosikan seni, budaya, dan ekonomi kreatif. Selain itu, tujuan digelarnya FK XXIII sebagai ajang promosi dan memasarkan hasil produksi para pelaku dunia usaha dan masyarakat di daerah ini.

Pada kegiatan FK ini juga akan ditampilkan beragam seni dan budaya yang ada di Lampung, baik berupa kerajinan, alat musik tradisional, dan olah gerak dari kesenian khas Lampung. ?Terselenggaranya kegiatan ini berkat dukungan semua pihak, seperti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan seluruh kabupaten/kota,? ujarnya. (TOR/D3)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 20 Oktober 2013

No comments:

Post a Comment