January 12, 2014

[Perjalanan] Melepas Pandang dari Bukit Mutun

Oleh Meza Swastika

Teluk Lampung adalah pemandangan spektakuler untuk pariwisata. Dari Bukit Pandang di Pantai Mutun, Pesawaran, ceruk laut Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran terlihat jelas.

PERMUKIMAN di sepanjang pesisir Teluk Lampung seperti garis warna-warni. Kapal-kapal kargo besar yang terlihat hanya seujung kuku diam atau bergerak pelan mengantre sandar di Pelabuhan Panjang. Di depannya, Pulau Tangkil yang memanjang seolah membelah perairan Pantai Mutun.

Dari Bukit Pandang, semua itu terlihat sempurna. Dari seluruh sisi bukit seluas 20 hektare yang terletak dalam satu kawasan Pantai Mutun, semua panorama tersaji begitu indah.

Dari sisi utara, panorama Pantai Mutun, Pulau Tangkil, dan permukiman penduduk di sepanjang Telukbetung dan Panjang terlihat jelas. Seolah saling berimpit, Pelabuhan Panjang pun terlihat hiruk-pikuk dengan aktivitas bongkar muatnya yang padat.

Dari sisi barat, kita juga bisa melihat aktivitas kapal-kapal nelayan mulai dari sejak Pulau Pahawang dan sekitarnya. Kemudian dari sebelah selatan, aktivitas peternakan mutiara Kyoko juga bisa dilihat meski terlihat kecil sekali.

Bukit Pandang merupakan kawasan wisata baru di Pantai Mutun. Konsepnya cukup terintegrasi. Wisatawan tak hanya bisa berkecipak dengan air laut, tapi juga menikmati panorama Teluk Lampung dan Teluk Pedada hanya dari satu titik; Bukit Pandang.

Dibuka sejak 31 Desember 2013 lalu, Bukit Pandang memang disiapkan oleh pengelola Pantai Mutun sebagai opsional untuk pengunjung Pantai Mutun. Pada pergantian tahun baru lalu, bukit ini nyaris penuh pengunjung. Di bagian puncak bukit yang bisa memandang ke segala penjuru, pengunjung memenuhi hampir semua tempat.

Pemandangan semakin eksotis jika malam hari. Kerlap-kerlip lampu yang berasal dari permukiman warga membuat suasana bertambah tenteram. Belum lagi lampu-lampu dari petromaks kapal-kapal nelayan yang seperti kunang-kunang di laut yang luas.

Banyak pengunjung yang mengaku takjub saat menaiki Bukit Pandang ini. Di antara mereka bahkan menyebut panorama dari bukit ini tak kalah indahnya dibandingkan dengan Pulau Tangkil.

"Saya justru lebih memilih naik ke bukit ini ketimbang berada di pinggir pantai atau menyeberang ke Pulau Tangkil, karena ternyata pemandangannya jauh lebih indah," kata Irvan Afiantari, wisatawan asal Jakarta.

Irvan menambahkan tak banyak kawasan wisata yang menawarkan begitu banyak pilihan objek untuk dinikmati seperti di Pantai Mutun ini. Menurutnya, dengan mengunjungi Pantai Mutun, wisatawan bisa menikmati panorama Teluk Lampung dari atas bukit pandang, atau sekadar mandi di pantai atau menyeberang menuju Pulau Tangkil.

Beberapa pengunjung yang ikut merayakan tahun baru bahkan mendirikan tenda untuk bermalam di bukit yang puncaknya memiliki tinggi sekitar 30 meter tersebut.

Mochtar Sany, pemilik Pantai Mutun yang ditemui di Cafe Mutun, mengatakan Bukit Pandang ini memang bagian dari rencana pengembangan kawasan wisata pantai miliknya. "Nanti di bukit itu juga akan dijadikan semacam bumi perkemahan. Jadi dengan datang ke Pantai Mutun pengunjung sudah mendapat semuanya," kata Mochtar Sany.

Ia berpromosi, hanya dengan menaiki bukit itu maka dua kabupaten dan satu kota; Lampung Selatan, Pesawaran, dan Bandar Lampung bisa dinikmati sekaligus hanya dari satu titik lokasi bukit.
"Ini adalah gagasan dari putri saya, untuk menjadikan bukit ini sebagai tempat pengunjung untuk melihat indahnya Teluk Lampung.”

Bukit Pandang ini menjadi salah satu mimpi besarnya untuk mengembangkan Pantai Mutun yang luasnya mencapai 100 hektare. "Nanti dalam siteplan itu ada apartemen, kondotel, vila sampai hotel bernuansa klasik,” ujarnya.

Meski punya rencana besar, termasuk membangun fasilitas supermewah, Mochtar Sany mengaku akan tetap mempertahankan kawasan yang disiapkan sebagai kawasan wisata terpadu ini konsep menjangkau semua lapisan. (M1)

mezaswastika@lampungpost.co.id

Sumber: Lampung Post, Minggu, 12 Januari 2014

No comments:

Post a Comment