January 10, 2010

Tutup Tahun di Gebyar Pesona Lumbok Ranau

SEMUA mata memandang Danau Ranau, ketika beberapa perahu yang dihias kain-kain khas adat Lampung mulai merapat di Pelabuhan Pekon Lombok, Kecamatan Sukau, Lambar, Kamis (31-12).

Beberapa perahu hias sedang bersiap mengikuti lomba pada Gebyar Pesona Lumbok Ranau 2009, Kamis, 31 Desember 2009. (LAMPUNG POST/HENDRI ROSADI)

Meskipun dihantar mendung pagi itu, kemilau keemasan dan warna merah yang menyala tampak mendominasi kendati perahu masih berjarak ratusan meter dari bibir pantai Danau Ranau yang berada di wilayah Lampung Barat. Itulah kapal motor hias yang merupakan salah satu bagian lomba dalam perhelatan kegiatan kepariwisaraan Gebyar Pesona Lumbok Ranau di hari terakhir tahun 2009.

Pengunjung dari berbagai daerah, seperti OKU Selatan, sejumlah Kecamatan Wilayah Lampung Barat, bahkan dari Bandar Lampung mulai berkerumun di dermaga yang berukuran sekitar 4 x 15 meter itu. Mereka berdiri sesak dengan mata terfokus menanti perahu sandar di dermaga.

Perlahan tapi pasti, bagaikan gelombang mencari pantai, warga semakin ramai hingga jumlahnya mencapai seribuan yang sengaja datang untuk menyaksikan event yang dilaksanakan Pemkab Lambar dan Masyarakat Peduli Danau Ranau (MPDR).

Aksi perahu naga di Arena Gebyar Pesona Lumbok Ranau. (LAMPUNG POST/HENDRI ROSADI)

Suasana seru tarik tambang jukung di Danau Ranau. (LAMPUNG POST/HENDRI ROSADI)

Alunan musik tari sembah mengawali kegiatan yang dibuka Sekkab Lambar Havazo Pian yang juga Plt. Kadis Perhubungan, Pariwisata, dan Pemuda Olahraga. Kegiatan itu seakan menjadi magnit dan menarik perhatian pengunjung untuk bermanja-manja dengan suasana kegiatan yang mengambil tema Berwisata Menikmati Alam dan Budaya tersebut.

Tanpa komando mereka berkerumun di depan tribun utama acara yang didukung Lampung Post, Radio Mahameru, Radio Swarapraja, Bank Lampung, dan SKM Honda Liwa itu, menyaksikan dari dekat sejumlah penari yang melenggak-lenggok mengikuti irama.

Cahaya matahari mulai bersahabat. Kemilaunya terpancar di antara butiran air dari Danau Ranau. Kegiatan yang bertujuan mempromosikan objek pariwisata Lampung Barat itu pun dilanjutkan dengan lomba-lomba, seperti tarik tambang jukung, memanah ikan lepas di Danau Ranau (ngera'as), threeathlone tradisional, dan bakar ikan antarsekolah.

Teriakan dan sorak-sorai memecah keheningan Danau Ranau, ketika Sekkab Havazo Pian melepas perdana lomba tarik tambang jukung. Tidak hanya tenaga yang yang dibutuhkan, tetapi juga taktik untuk bertahan dan menang diperagakan dalam lomba tersebut.

Di tengah kerumunan warga itu juga menyeruak aroma ikan bakar dari salah satu sudut lokasi kegiatan siswa-siswi SMA/SMK se-Lambar, adu kepiawaian menyajikan ikan bakar khas Lombok di hadapan juri.

Tidak lama berselang warga berlari dan bersorak di sudut dermaga Lombok yang lain. Rupanya peserta ngera'as sudah menuntaskan kegiatan dan ikan-ikan segar hasil tangkapan mereka juga siap ditimbang untuk mencari siapa pemenangnya dengan bobot yang paling berat.

Seolah tak ingin hari itu berakhir, warga bergeming meskipun hari berangsur senja. Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri, yang datang bersama rombongannya pada pukul 13.00, langsung bergabung bersama warga. Ikan bakar dengan berbagai garnis tidak lepas dari perhatian rombongan orang nomor satu di Lampung Barat itu. n HENDRI ROSADI/M-1

Sumber: Lampung Post, Minggu, 10 Januari 2010

No comments:

Post a Comment