February 13, 2011

Musik Indie: Tak Penting di Bawah Label Besar

BANDAR LAMPUNG—Band indie Lampung hendaknya jangan hanya berorientasi menyandang predikat band major label sebagai tujuan utama. Menjadi raja di perhelatan musik lokal pun bisa berkembang dengan baik.

"Besar itu tidak harus berorientasi nasional atau label, tapi bagaimana mengedepankan kualitas dan menjadi raja di daerah sendiri," kata Ahmad Sobari, penanggung jawab program Djadin Production di sela-sela acara festival musik di pelataran parkir GM Musik, Jalan Gadjah Mada, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Sabtu (12-2).

Menurut Sobari, tidak ada perbedaaan antara band major label dan indie. Tapi bagaimana kualitas bermain musik. "Sebenarnya banyak band indie Lampung yang berkualitas, tapi masih berorientasi label," kata Sobari.

Dia tidak menyangkal kebutuhan band terhadap manajemen rekaman sangat besar. Berada di bawah naungan label, kata Sobari, band punya manajemen dalam pengembangan bakat dan sisi komersial. "Namun di Lampung belum ada label rekaman berskala nasional," kata Sobari.

Namun, bagi Manajer Promosi Kafe Babe, Awan, band indie Lampung lebih maju karena tidak hanya menguasai dan mengatur musik, tetapi mengetahui karakter suara dengan baik. Sayangnya, masih minim tempat untuk menyalurkan bakat dan potensinya.

Itu sebabnya, sejak setahun terakhir, pihaknya mencoba memfasilitasi dan menjadi wadah bagi band indie untuk bisa tampil dan mengasah kemampuan bermain musik. "Kami mencoba bekerja sama dengan band indie dengan menyediakan tempat untuk dapat tampil. Saat ini ada lebih dari 20 band yang aktif tampil di sini (Kafe Babe, red)," kata Awan.

Dalam seminggu, yakni setiap Kamis, Sabtu, dan Minggu, disediakan khusus untuk penampilan band indie. Satu kali acara, kata Awan, ditampilkan minimal lima grup. "Tidak ada syarat khusus, semua band bisa tampil di sini. Tapi harus layak tampil karena untuk menghibur pengunjung," kata Awan.

Panggung lain yang dapat dimanfaatkan, menurut Sobari, adalah ajang festival. Pada festival yang digelar kemarin, misalnya, ada enam band indie yang tampil, di antaranya Vulture band, Five Daung, Sunrise, dan Four boys. Menurut Sobari, pihaknya menghadirkan festival musik khusus indie setiap dua minggu sekali. "Semua band bisa ikut festival ini. Syaratnya tidak sulit, cukup punya lagu sendiri," ujar dia.

Menurut Sobari, hingga saat ini yang tergabung dalam Top Chart program Unjuk Gigi ada 25 band indie. Mayoritas grup masuk dapur rekaman dan membuat videoklip meski sebatas muatan lokal. (MG18/R-3)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 13 Februari 2011

2 comments:

  1. salut buat band2 lampung.. butuh info buat bisa perform di cafe2.. thanks

    ReplyDelete
  2. Caranya biar karya kita di kenal banyak orang gimana

    ReplyDelete