Oleh Frieda Amran
Penyuka sejarah, bermukim di Belanda
DUSUN-DUSUN di Lampung dibangun tanpa pertahanan sama sekali. Hanya di Marga Radjah Bassa dan Waay Orang di Distrik Telok Betong serta Marga Waay Blang di Distrik Samangka tampak adanya pertahanan sederhana. Itu pun dibangun karena penduduk ketiga marga itu belum lama berselang memberontak menentang Pemerintah Hindia-Belanda. Ditambah lagi, mereka juga berperang dengan dusun-dusun di sekitarnya.
Penduduk marga-marga itu membangun pertahanan dari bambu berduri dan pagar hijau dengan kanal kecil yang dalam. Satu atau dua buah pintu sempit yang hanya memungkinkan orang masuk satu per satu dibuatkan di dinding pertahanan itu. Pintu-pintu itu terbuat dari sebilah papan kayu yang sangat keras.
Penyuka sejarah, bermukim di Belanda
Ny. Koning-Haring dengan anak gajah di Perkebunan Ratai, Telok Betong, 1930 (KITLV, Leiden) |
Penduduk marga-marga itu membangun pertahanan dari bambu berduri dan pagar hijau dengan kanal kecil yang dalam. Satu atau dua buah pintu sempit yang hanya memungkinkan orang masuk satu per satu dibuatkan di dinding pertahanan itu. Pintu-pintu itu terbuat dari sebilah papan kayu yang sangat keras.