JAKARTA, SENIN--Yayasan Kebudayaan Rancage, tahun 2009 ini kembali akan memberikan Hadiah Sastra Rancage 2009, kepada penulis karya sastra dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Bali.
Jika tahun 2008 ada Hadiah Sastra Rancage untuk penulis sastra bahasa Lampung, maka tahun 2009 ini ditiadakan. Karena tidak ada buku sastra dalam bahasa Lampung yang terbit sepanjang 2008.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage, Ajib Rosidi, dalam siaran pers kepada Kompas, Senin (2/2) mengatakan, Hadiah Sastra Rancage 2009 adalah kali ke-21 penghargaan itu diberikan.
Pertama kali diberikan tahun 1 989, khusus kepada sastrawan yang menulis dalam bahasa Sunda. Tetapi, sejak 1994 para sastrawan yang menulis dalam bahasa Jawa juga mendapat Hadiah Sastra Rancage. Dan sejak 1997, para sastrawan yang menulis dalam bahasa Bali. Tahun 2008 sastrawan yang menulis dalam bahasa Lampung juga mendapatkan Hadiah Sastra Rancage, katanya.
Ajib Rosidi menjelaskan, setelah selama 20 tahun pemberian Hadiah Sastra Rancage berjalan, selalu mendapat tempat dalam pers, namun tidak pernah mendapat perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Terlepas dari persoalan itu Ajib juga mengemukakan betapa penerbitan buku-buku dalam bahasa daerah kurang mendapat perhatian. Dilukiskan, tahun 2007 terbit 32 judul buku bahasa Sunda, tetapi tahun 2008 hanya 10 judul yang terbit. Buku dalam bahasa Jawa hanya empat judul yang terbit tahun 2008. Lain halnya Bali, jika tahun 2007 ada lima judul, maka tahun 2008 naik menjadi sembilan judul buku dalam bahasa Bali.
Pernah suatu kali penerbitan buku bahasa Sunda begitu banyak, namun hal itu terkait dengan rencana pemerintah untuk membeli buku-buku bahasa Sunda dalam jumlah yang besar. Dana yang disediakan konon sampai Rp80 miliar. Buku yang terbit ternyata buku contoh, yang tidak jadi terbit karena rencana pembelian besar-besaran oleh pemerintah itu tak jadi dilaksanakan. Buku yang dinilai untuk Hadiah Sastra Rancage adalah yang terbit dan beredar luas dan dijual di toko-toko buku, jelas Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage ini.
Penerima Rancage 2009
Ajib Rosidi juga mengumumkan penulis yang menerima Hadiah Sastra Rancage 2009 dan tokoh atau lembaga yang dianggap besar jasanya dalam memelihara dan mengembangkan bahasa ibunya.
Mereka adalah Etti RS dengan buku kumpulan sajak Serat Panineungan (untuk karya dalam bahasa Sun da) dan Nano S atas jasanya mengembangkan bahasa Sunda terutama melalui lagu-agu karawitan ciptaannya. Kemudian S Danusubroto dengan buku roman berjudul Trah (untuk bahasa Jawa). Sedangkan tokohnya Sunarko Budiman, penulis dan pengelola Sanggar Sastra Jawa Triwida.
Untuk sastra bahasa Bali, Hadiah Sastra Rancage diberikan kepada I Nyoman Tusthi Eddy atas buku kumpulan sajak berjudul Somah. Sedangkan yang terpilih untuk diberi Hadiah Sastra Rancage 2009 untuk jasa dalam bahasa dan sastra Bali adalah I Nengah Tinggen, penyusun buku pedoman pemakaian aksara Bali dan telah menulis 40 judul buku dalam bahasa Bali.
Khusus untuk bacaan anak-anak dalam bahasa Sunda, Yayasan Kebudayaan Rancage memberikan Hadiah Samsudi 2009 kepada Aan Merdeka Permana, yang menulis buku Sasakala Bojongemas.
Masing-masing penerima Hadiah Sastra Rancage selain mendapat piagam juga peroleh uang Rp5 juta. Sedangkan Hadiah Samsudi berupa piagam dan uang Rp2,5 juta. Penyerahan hadiah dilaksanakan dalam suatu upacara khusus yang akan diselenggarakan di Jakarta. Tempat dan waktunya akanm ditetapkan kemudian, jelas Ajib. (NAL)
Sumber: Kompas, Senin, 2 Februari 2009
No comments:
Post a Comment