February 17, 2009

Obituarium: Prof. Dr. Abi Kusno Pulang ke Rahmatullah

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Lampung kembali kehilangan seorang tokoh pendidikan dan pemikir besar. Prof. Dr. Abi Kusno berpulang ke Rahmatullah, Senin (16-2), pukul 12.30 di kediamannya di Jalan Z.A. Pagar Alam, Gang Lambang I/14, Labuhan Ratu, Kedaton.

Kepergian guru besar kedua di IAIN Raden Intan tersebut cukup mengejutkan. Pasalnya, guru besar bidang sosiologi lulusan Quensland University, Australia, tersebut, pada Sabtu (14-2) masih menguji mahasiswanya di Pascasarjana IAIN Raden Intan. Bahkan, menurut istrinya, Hj. Nurlaeli, Abi Kusno masih memenuhi undangan salah satu kerabatnya yang menikahkan putrinya.

Nurlaeli saat ditemui di rumah duka mengatakan Abi Kusno mengidap gagal ginjal sejak tiga tahun lalu. Sehingga, guru besar yang terkenal santun tetapi tegas tersebut harus menjalani cuci darah seminggu dua kali.

"Kondisi bapak mulai menurun sejak empat bulan lalu, setelah beliau terjatuh. Sehingga, saat berjalan bapak harus dibantu tongkat," kata dia.

Abi Kusno meninggalkan seorang istri dan lima orang anak, terdiri dari empat putri dan satu putra. Rencananya, jenazah dikebumikan hari ini di Tempat Permakaman Umum Jalan Z.A. Pagar Alam.

Selama hidup Abi Kusno sangat aktif pada berbagai kegiatan kemasyarakatan. Berbagai jabatan penting pernah diembannya sampai akhir hayatnya, antara lain PR II IAIN Raden Intan, Wakil Ketua MUI Lampung, Wakil Ketua ICMI Lampung, Ketua Dewan Pakar Parmusi.

Berbagai tokoh terus mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa. Tampak melayat di rumah duka, Kakanwil Depag Sya'roni Ma'shum, Rektor Unila Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, Ketua STAIN Metro Dr. Syarifudin Basyar, dan dosen serta guru besar di IAIN Raden Intan.

PR II IAIN Raden Intan Muhammad Ikhwan mengatakan Abi Kusno merupakan guru besar IAIN yang menyelesaikan pendidikan menengahnya di pesantren.

"Perilakunya sangat mencerminkan kalau beliau memiliki tingkat keilmuan yang tinggi," kata dia. IAIN merasa sangat kehilangan dengan kepergiannya.

Hal senada diungkapkan Ketua STAIN Metro Dr. Syarifudin Basyar. Dia mengatakan Abi Kusno merupakan pribadi unik karena lahir dan besar di Sumatera tetapi memiliki karakter Jawa. Sehingga, dia bisa tegas bersikap saat harus bersikap, tetapi sangat santun saat berbicara.

"Ditunjang dengan penguasaan bahasa Inggris dan Arab yang sangat baik semakin memperkaya penyerapan ilmu yang beliau miliki," kata Syarifudin di rumah duka. Oleh sebab itu, para penerusnya di IAIN harus melanjutkan perjuangan almarhum. n UNI/K-1

Sumber: Lampung Post, Selasa, 17 Februari 2009

1 comment:

  1. bang, saya sedang riset mengenai sejarah, budaya, atau apapun terkait way kanan. informasi yang ada sangat minim sekali. saya ingin merintis studi etnografi way kanan.

    mohon dibantu data-data yang abang punya. dapat dikirim via email.

    salam,
    masmpep.wordpress.com
    febrie_fisip@yahoo.com

    ReplyDelete