BANDAR LAMPUNG (Lampost): Untuk mengembangkan seni budaya Lampung, SDN 2 Rawalaut memelopori penggunaan alat tradisional cetik�MDUL� Lampung di sekolah. Alat musik yang berasal dari bambu tersebut merupakan salah satu dari berbagai kegiatan ekstrakurikuler di rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) tersebut.
Akhir pekan lalu, para siswa dibimbing oleh guru pembimbing ekskul seni tampak asyik bermain cetik Lampung di dekat pintu masuk sekolah. Mereka duduk lesehan sambil bersila, sementara kedua tangannya asyik memainkan nada-nada indah. Beberapa lagu Lampung dan lagu nasional terdengar syahdu.
Beberapa tamu yang akan masuk ke ruang guru atau ruang kepala sekolah terlihat duduk sejenak dan memperhatikan para siswa bermain. "Saya datang untuk melihat tempat tes CPNSD, eh di sini ternyata ada anak-anak sedang main alat musik tradisional, jadi kita nikmati dulu," kata Ari, salah satu pengunjung di sekolah tersebut, akhir pekan lalu.
Sementara itu, Kepala SDN 2 Rawalaut Nusyirwan Zakki mengatakan sekolahnya menjadi pionir pengembangan budaya Lampung melalui cetik. "Selain memberikan pelajaran bahasa Lampung kepada siswa dalam pendidikan formal di kelas, kita juga mengembangkan budaya Lampung melalui ekskul," kata dia saat ditemui di sekolahnya, akhir pekan lalu.
Dia mengatakan melalui ekskul siswa diajak lebih mengenal budaya Lampung. Sebab, dengan mengenalkan siswa kepada budaya sejak dini mereka diharapkan lebih mencintai dan mampu melestarikan budaya daerah. n UNI/S-1
Sumber: Lampung Post, Selasa, 1 Desember 2009
No comments:
Post a Comment