BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kekayaan sejarah dan budaya di Provinsi Lampung belum didokumentasikan dengan baik. Oleh karena itu, guru sejarah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung harus mampu melestarikan sejarah dan budaya daerah ini.
"Saat ini kondisinya sungguh miris," kata Wali Kota Bandar Lampung Eddy Sutrisno pada peresmian situs Forum Komunikasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran serta Workshop Information Communication Technology di aula Dinas Pendidikan Bandar Lampung, Senin (30-11).
Menurut Eddy Sutrisno, Lampung masih memiliki tokoh adat, tokoh masyarakat yang memori dan ingatan mereka kuat tentang sejarah dan budaya di provinsi ini. Namun, jika tidak dikumpulkan dan didokumentasikan, lambat laun informasi tersebut hilang.
Untuk itu, Eddy berharap situs Forum Komunikasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran dapat dimanfaatkan dengan maksimal, termasuk melestarikan budaya Lampung.
"Saya berharap Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bidang Sejarah memiliki andil dalam program ini. Caranya, ya, dengan mendatangi, mewawancarai tokoh-tokoh tersebut. Mendokumentasikannya ke dalam tulisan sejarah dan budaya. Kemudian menyimpan serta memublikasikannya melalui website yang telah kita bangun ini," kata dia.
Hal paling nyata terkait terancamnya budaya Lampung, menurut Eddy, juga dapat dilihat dari bahasa Lampung yang terancam punah. Saat ini kita sangat membutuhkan guru bahasa Lampung. Untuk itu kita telah membuka formasi guru bahasa lampung dalam CPNSD kemarin.
"Sayangnya tak satu pun orang yang melamar menjadi guru bahasa Lampung, ini kan miris namanya," kata Eddy.
Meningkatkan Kualitas
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Idrus Effendi meminta pembangunan situs ini merupakan salah satu terobosan meningkatkan kualitas pembelajaran, melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan sekolah.
"Kita akan optimalkan proses pembelajaran berbasis internet, untuk itu guru harus mampu mengoptimalkan Jardiknas, e-dukasi.net, TV-e yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Pusat," kata dia.
Ia mengatakan tantangan guru saat ini adalah meningkatkan serta mengembangkan kemampuan profesional keilmuan mereka. Apalagi dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah pola dan strategi pembelajaran saat ini.
"Harus diakui pula tenaga pendidik dan kependidikan di Bandar Lampung masih belum mampu mendayagunakan potensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara baik. Kita menyebutnya kesenjangan digital," kata dia.
Idrus mengatakan banyak faktor penyebab terjadinya kesenjangan digital. Kesenjangan sarana prasarana TIK, serta kemampuan serta penguasaan terhadap TIK itu sendiri. "Untuk itu, selain melakukan launcing website, kami juga memberikan workshop pemanfaatan teknologi informasi bagi guru mata pelajaran," kata dia.
Ketua Forum Komunikasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran Tingkat SMA Kota Bandar Lampung Ato Suwarto mengatakan dengan adanya situs ini, setiap siswa SMA di Bandar Lampung dapat dengan mudah melihat dan mengunduh berbagai materi pembelajaran. n MG14/S-1
Sumber: Lampung Post, Selasa, 1 Desember 2009
No comments:
Post a Comment