March 31, 2013

[Lentera] Motivasi “Mencontek” ala Suhendra

Suhendra
MENCONTEK tidak ada salahnya. Justru sangat dianjurkan untuk mencontek. Hal itulah yang ditekankan oleh motivator muda, Suhendra. Dia pun dengan lantang mengajak setiap pelajar untuk mencontek. 

Jangan berprsangka negatif dahulu. Mencontek yang dianjurkan Suhendra bukanlah mencontek saat ujian. Melainkan mencontek kesuksesan orang lain dengan meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang sukses. Dengan mencontek orang sukseS maka diharapkan bisa menjadi sukses, bahkan melampui orang yang dicontek.


Bagaimana mencontek yang baik dan positif itulah yang ditularkan pria 27 tahun ini kepada semua orang. Dia pun mengajarkan bagaimana meniru kesuksesan orang lain dalam buku yang judulnya “Nyontek”. Inilah buku perdana karya motivator muda Lampung ini.

Suhendra ingin berbagi tentang cerita kesuksesan lewat buku. Buku berjudul Nyontek itu awalnya dijual dalam bentuk fotokopi seadanya. Meskipun begitu, seribu eksemplar langsung habis hanya dalam dua bulan.
Permintaan buku pun kian banyak, Suhendra kembali menerbitkan bukunya dalam format yang lebih menarik. Tampilan buku pun dibuat lebih berwarna agar lebih laku dipasaran. Pada edisi kedua, dia mencetak 3 ribu eksemplar. Hanya dalam satu minggu sudah ada 800 orang yang memesan bukunya.

Buku perdana karya mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) ini berawal dari acara motivasi yang digelar rutin setiap minggu di Hotel Marcopolo. Acara bertajuk The Power of Teens itu dihadiri banyak pelajar. Materi yang disampaikan dalam sesi motivasi itulah yang dikumpulkan menjadi buku.

“Banyak kisah pelajar sukses di Bandar Lampung yang dimasukkan dalam buku. Awalnya mereka tidak punya prestasi. Setelah saya dampingi dan beri motivasi, ada perubahan dan berprestasi di sekolah,” kata alumnus SMAN 9 Bandar Lampung ini.

Dia memilih segmen pelajar sebagai sasaran penjualan buku. Buku yang isinya seputar motivasi belajar ini ditargetkan laku sebelum tahun ajaran baru dimulai. “Harapannya setelah membaca, motivasi belajar meningkat,” kata dia. 

Selain dijual melalui jaringan motivator dan pelajar di sekolah, buku setebal 96 halaman ini juga dijual dan dipromosikan lewat media sosial. Lewat facebook misalnya untuk mengenalkan buku dan membuka penawaran bagi siapa saja yang berminat.

Suhendra mulai menjadi motivator sejak lulus SMA. Kini dia menekuni jalan sebagai pembakar semangat para pelajar. Sudah ribuan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang mengikuti kelas motivasinya.

Lewat kelas yang bertajuk Kas Suha Training Centre, dia membatu pelajar untuk menemukan motivasi belajar dan memiliki semangat yang kuat dalam meraih mimpi. Dia pun membuka kelas motivasi secara privat bagi pelajar.

Dia juga mendidik calon motivator muda lewat program Training of The Trainer The Power of Teens. Program ini terbuka bagi siapa saja yang ingin menjadi motivator. (PADLI RAMDAN/M-1)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 31 Maret 2013

No comments:

Post a Comment