March 17, 2013

Potensi Wisata Lampung Belum Tergali

KEMILING (Lampost) Provinsi Lampung memiliki potensi wisata yang luar biasa, tetapi belum semuanya tergali. Melihat potensi yang bisa dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat, Itet Center bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar sarasehan di Sumberejo, Kemiling, Bandar Lampung, Sabtu (16-3).

Acara itu dihadiri masyarakat dan rekanan PNPM se-kabupaten/kota desa wisata. Selain itu, Direktur Pengembangan Destinasi Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bakri serta Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bandar Lampung M. Harun.


Itet Tridjajati Sumarijanto, pendiri Itet Center, saat pembukaan acara itu mengatakan pariwisata merupakan sumber pendapatan negara kedua terbesar setelah minyak dan gas (migas). Sektor kepariwisataan menjadi titik fokus pemerintah melalui berbagai pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Provinsi Lampung.

"Acara ini diikuti berbagai rekanan PNPM pengembangan ekonomi kreatif desa wisata Dinas Pariwisata dari Sumberejo, Kemiling, Kedaung, Desa Mataram Pringsewu, Sendangmulyo Lampung Tengah, dan Lampung Selatan," ujar Itet.

Anggota DPR Komisi X dari Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan acara ini dilaksanakan terkait pengembangan kampung budaya yang dikenal dengan desa wisata. Para peserta diharapkan mampu menciptakan desa wisata yang menyejahterakan perekonomian masyarakat.

Secara terpisah, Bakri mengatakan kepariwisataan Lampung tertinggal jauh dengan provinsi lainnya di Sumatera dan Bangka Belitung. Padahal, potensi pariwisata Lampung luar biasa. ?Saya pun heran, padahal kita memiliki laut yang luas, pegunungan dan banyak desa yang asri dan alam yang memang masih natural,? kata Bakri.

Menurut dia, hal yang harus diperjuangkan dan diedukasikan ke masyarakat berapa pun biaya yang dikuncurkan pemerintah akan lebih sangat tepat bila masyarakat dibekali dengan ilmu dan pemahaman yang memadai dalam kepariwisataan kebudayaan.

Karena itu, Dinas Pariwisata di Lampung harus berperan aktif sehingga harapan masa depan masyarakat desa kebudayaan pariwisata lebih baik dan menopang perekonomian negara.

Sementara itu, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bandar Lampung M. Harun mengatakan khusus di Bandar Lampung memang pemanfaatan kepariwisataan di sejumlah kelurahan belum maksimal. Di sejumlah kelurahan yang memiliki potensi wisata belum dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat sekitar sehingga pemerintah kota tidak bisa memperkenalkan potensi wisata tersebut ke khalayak ramai.

"Kami sudah memiliki kelompok sadar wisata, seperti di Kelurahan Batuputu, tapi hal ini belum berjalan maksimal. Kami belum sadar wisata dan belum fokus mengembangkannya," kata Harun.

Dia mengimbau sejumlah kelurahan, seperti di Kelurahan Batuputu, agar tidak ada pembangunan komersial yang bisa mengurangi potensi wisata di wilayah tersebut. Hal ini pun agar dari sisi tradisionalnya tidak punah. Selain itu, warga di wilayah tertentu diharapkan mengembangkan wisata kuliner sehingga ke depan Pemkot Bandar Lampung melalui Disbudpar bisa membantu promosinya, termasuk untuk dana PNPM ini.

"Seperti tempat penjualan keripik di Gang PU, Kelurahan Kedaton, masih kalah dengan daerah lain. Keripik pisang kita masih berminyak," kata Harun.

Perwakilan penerima PNPM desa wisata dari Desa Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Wagino, mengatakan di wilayahnya memang ada beberapa objek wisata seperti adanya Bendungan Batu Kapit. Namun, pemerintah belum mengembangkan potensi itu.(MG5/CR6/K-3)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 17 Maret 2013

No comments:

Post a Comment