March 24, 2013

Manusia Kerdil Terus Dicari

LABUHANRATU (Lampost) Petugas Kepolisian Hutan (Polhut) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) terus mencari dan menemukan keberadaan manusia kerdil yang sempat terlihat dua kali.

Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Balai TNWK Sukatmoko, Sabtu (23-3), mengatakan delapan petugas Polhut dilengkapi puluhan kamera jebakan masih berada di sekitar kawasan tempat manusia kerdil itu ditemukan.


Menurut Sukatmoko, petugas bukan hanya memasang kamera perekam, melainkan juga terus berusaha mencari tahu tempat tinggal manusia kerdil yang ditemukan secara tidak sengaja pada Minggu (17-3) dan Rabu (20-3). "Anggota kami memergoki secara kebetulan, sebab pada saat itu anggota Polhut hanya melakukan patroli rutin di tengah hutan," kata dia.

Saat ini, menurut Sukatmoko, Balai TNWK memfokuskan untuk mengetahui keberadaannya dan yang menjadi target yaitu memfoto makhluk yang belum diketahui jenisnya itu. "Delapan anggota masih di hutan. Tim dilengkapi kamera untuk dipasang di pohon," kata dia.

Berdasarkan penjelasan dari anggota Polhut, Sukatmoko mengatakan ketika ditemukan manusia kerdil berada di daerah perbatasan Resor Kualawako dengan Resor Kualabiru. Daerah tersebut merupakan daerah hutan perawan yang masih banyak binatang liar, seperti harimau, beruang, dan orang utan. TNWK seluas 1.125 hektare itu wilayahnya terbagi ke dalam resor-resor.

"Petugas masuk kawasan itu untuk patroli rutin. Berangkat dari Resor Way Kanan naik speedboat selama dua jam," kata dia. Resor Way Kanan, tempat penangkaran badak, letaknya 15 kilometer dari Balai TNWK.

Jalan Jinjit

Di sisi lain, Sukatmoko mengatakan belum siap mengekspos keberadaan manusia kerdil yang ada di hutan TNWK. Sebab, pihaknya belum memiliki bukti seperti foto atau rekaman video yang menunjukkan keberadaan manusia kerdil dan tempat tinggalnya.

"Keberadaannya baru diketahui oleh anggota Polhut yang bertemu langsung. Karena itu, targetnya mendapatkan foto dan video yang menunjukkan keberadaan mereka. Hari Senin (25-3), kami akan sampaikan hasil sementara pencarian ini," ujarnya.

Menurut Sukatmoko, pihaknya baru memiliki bukti berupa jejak kaki manusia kerdil itu. "Memang ada, tetapi tidak begitu jelas dan yang tampak hanya berbentuk jari kaki. Jejaknya tampak hanya seperti orang yang berjalan dengan cara berjinjit," katanya.

Untuk menelusuri hutan TNWK tidak mudah. Selain kelebatan hutan dan besarnya pohon-pohon, membuat jarak pandang tidak begitu jauh. Selain itu, anggota Polhut juga harus ekstrahati-hati sebab di dalam TNWK masih banyak binatang buas, seperti harimau, beruang, ular, buaya, dan gajah liar. "Meskipun belum pernah tepergok oleh binatang buas, itu harus diwaspadai," kata dia. (GUS/D-3)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 23 Maret 2013

No comments:

Post a Comment