March 1, 2009

Potensi Pariwisata Harus Dikemas Secara Apik

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Potensi pariwisata Lampung banyak. Selama setahun di Visit Lampung Year (VLY), sebelas kabupaten/kota mengagendakan 42 kegiatan pariwisata. Sayang, kita belum mampu mengemas dan menjual potensi itu secara baik.

Hal ini diungkapkan gubernur Lampung Syamsurya Raycudu dalam Bincang Sabtu di kantor PWI Lampung, Sabtu (28-2).

Menurut dia, persiapan VLY sudah dilakukan sejak 2007, secara intensif pada 2008 pemda gencar melakukan promosi. Pihaknya sudah menyediakan paket-paket wisata, bahkan menjalin kerjasama dengan travel biro Internasional. Mulai Januari--Desember 2009, sembilan kabupaten/kota mengagendakan kegiatan pariwisata, misalnya Bandar Lampung melaksanakan Festival durian, Lampung Barat ada Festival Stabas dan even yang cukup besar Festival Krakatau di Lampung Selatan dan Bandar Lampung.

"Sebenarnya untuk potensi periwisata tidak perlu dipertanyakan lagi, Lampung memiliki banyak potensi. Memang kita belum mampu mengemas dan menjualnya dengan baik,"kata Syamsurya. Diskusi dengan tema LVY 2009 itu juga menghadirkan M Natsir Ali (kepala dinas pariwisata provinsi Lampung), Ansyori Djausal (masyarakat pariwisata Lampung), dan Albertus Haryono (ketua PHRI Lampung).

Dia mengakui beberapa kendala yang perlu dibenahi secara bersama antara pemerintah, masyarakat dan pihak swasta adalah infrastuktur, baik jalan, kebersihan dan ketersediaan sarana-prasarana umum. Pemeliharaan objek pariwisata. Kalau hanya pemerintah yang diberi tanggungjawab membenahi semua itu, tidak akan sanggup. Anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Dia berharap pihak pengelola pariwisata dan masyarakat ikut kesuksesan VLY. Misalnya menjaga kebersihan kamar mandi dan WC di lokasi pariwisata ataupun WC umum.

Sedangkan, Ansyori Djausal mengatakan ada sirkuit yang menarik di Lampung. Mulai dari Bakauheni, danau ranau dan sepanjang jalur barat tidak rengang dengan fasilitas umum. Di jalur itu terdapat 8 hotel, SPBU, rumah makan. Yang paling banyak tempat ibadah, pos polisi dan mini market.

"Ini yang menarik, saya tidak kuatir membawa turis seluruh dunia ke jalan lintas barat ini, aman. Beda dengan jalur lintas timur yang masih banyak kekosongan, rawan begal,"kata Anysori. Menurut dia, untuk melaksanakan VLY 2009 tidak harus menunggu jalan baik semua. Di daerah manapun, pasti ada jalan yang rusak. Karena sebaiknya pemerintah provinsi membuat maping (peta) jalur-jalur pariwisata yang bagus dan aman. Tidak semua lokasi wisata harus dikunjungi.

Sibergisitas dan fokus kegiatan paket pariwisata juga harus dibangun antar pemerintah provinsi dan daerah. Menurut dia, ada 42 kegiatan pariwisata yang digelar oleh 9 kabupaten/kota. Jangan sampai dalam satu hari ada 3 kegiatan di daerah yang berbeda.

"Kalau acara berbenturan seperti siapa yang mau diundang, masing-masing melaksanakan kegiatan sendiri-sendiri, gubernur mau datang di even yang mana?,"kata dia. Apabila komitmen pemda, masyarakat dan industri pariwisata terbangun, maka target pengunjung LVY 2009 sebanyak 2 juta orang akan tercapai. Karena setiap harinya sekitar 15 juta orang melewati jalur lintas trans sumatera ini.

Ketua PHRI Lampung, Albertus Haryono mengakui selama ini komunikasi antara pihak industri pariwisata dengan pemerintah daerah terhambat. Untuk itu pihaknya berusaha melakukan audiensi dengan pemda setempat untuk menyatukan pemikiran dalam menyukseskan pariwisata di Lampung. RIN/K-4

Sumber: Lampung Post, Minggu, 1 Maret 2009

No comments:

Post a Comment