March 30, 2009

Pelukis Gelar Demokrasi Kre-ASI

Bandar Lampung, Kompas - Kesetaraan gender dalam bentuk kuota perempuan tidak hanya diupayakan terwujud ranah politik. Di dunia seni rupa pun kesetaraan gender diupayakan terwujud.

Lima pelukis perempuan Lampung akan menggelar pameran bersama pada 21-27 April 2009 di Taman Budaya Lampung, Bandar Lampung, dengan tema ”Demokrasi Kre-ASI” (akan sentuhan ibu).

Pameran bersama tersebut digelar Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Lampung bekerja sama dengan Mediart dan Dinas Pendidikan Lampung. Pameran tersebut sekaligus memperingati Hari Kartini dan Hari Perempuan Internasional.

Dwi P Prasetya, ketua penyelenggara pameran dari Mediart, melalui siaran pers yang diterima pada hari Minggu (29/3) mengatakan, lima pelukis perempuan Lampung yang akan berpameran bersama adalah Tince Jonshon, Ina Yosuha, Ayu Sasmita, Lila, dan Sisna Ningsih. Kelima pelukis tersebut akan memamerkan sekitar 40 lukisan.

Menurut Dwi, sesuai tema yang diusung, setiap pelukis perempuan akan menuangkan pandangan-pandangan mereka sebagai ibu dan perempuan terhadap segala aspek melalui media lukisan.

”Melalui lukisan-lukisan mereka, kita akan bisa melihat seperti apa perempuan memandang masalah atau isu-isu politik, sosial, budaya, konflik, hingga masalah perempuan itu sendiri,” ujar Dwi.

Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung (DKL) Syafariah Widianti mengatakan, kelima pelukis perempuan tersebut patut mendapat acungan jempol. Di tengah kesibukan domestik sebagai ibu rumah tangga, mereka mampu unjuk peran menumbuhkembangkan seni rupa di Lampung.

”Gebrakan mereka melalui pameran merupakan salah satu wujud emansipasi kreatif. Ini merupakan bukti perjuangan dan keseriusan mereka dalam berkarya,” ujar Syafariah.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung M Natsir Ari mengatakan, peristiwa budaya seperti pameran lukisan Demokrasi Kre-ASI merupakan salah satu rangkaian kegiatan pendukung Tahun Kunjungan Wisata Lampung 2009.

Selain menunjukkan perkembangan seni rupa di Lampung, pameran lukisan tersebut juga dapat dijadikan salah satu pilihan untuk mengenal Lampung lebih dekat. ”Diharapkan, ke depan Lampung juga bisa dikenal lewat dunia kesenian, antara lain lewat ranah seni rupa,” ujar M Natsir Ari. (hln)

Sumber: Kompas, Senin, 30 Maret 2009

No comments:

Post a Comment