March 1, 2009

TV Taiwan Promosikan Objek Wisata Lampung

Bandarlampung, 2/3 (ANTARA) - Stasiun televisi negara tetangga, Taiwan (DAAI TV), telah mengabadikan sejumlah objek wisata andalan Provinsi Lampung untuk dipromosikan ke penjuru dunia, antara lain untuk menyukseskan Visit Lampung Year (VLY) tahun 2009.

Kepala Dinas Pariwisata Provisi Lampung, M. Natsir Ari didampingi Kabid Humas Dinas Kominfo Pemdaprov Lampung, Drs. Herinsyah, mengatakan, di Bandarlampung, Senin, crew TV Taiwan telah berada di Lampung selama enam hari 23 sampai dengan 28 Februari 2009.

"TV Taiwan akan membantu menayangkan objek-objek wisata Lampung untuk dipromosikan ke negara lain," kata Natsir Ari.

Sejumlah objek wisata di Lampung yang diabadikan oleh stasiun televisi asing itu antara lain rumah adat Lampung di Rajabasa, lembah hijau, wisata pantai Pasir Putih, Bumi Kedaton, pantai Mutun, Menara Siger di Bakauheni Lampung Selatan, Kalianda Resort, hotel Sheraton, hotel Sahid, dan hotel/restoran Bukit Randu.

Baik Natsir Ari maupun Heriansyah tidak merinci bentuk kerja sama yang dijalin antara Pemdaprov Lampung dengan TV Taiwan itu.

Namun, katanya, upaya itu diharapkan bisa membantu mempromosikan objek-objek wisata daerah Lampung, guna menyukseskan VLY 2009, dan dengan lebih dikenalnya Lampung ke dunia luar maka akan lebih banyak lagi turis manca negara yang datang ke Lampung.

Promosi objek wisata Lampung itu telah dilakukan pula melalui kerja sama dengan TVRI Nasional, maupu dengan sejumlah stasiun televisi swasta nasional lainnya.

"Promosi VLY sudah terus kita lakukan, termasuk dengan TVRI dan TV swasta nasional, meski biayanya cukup mahal karena hitungannya bukan lagi jam atau menit melaikan hitungan detik," katanya.

Dalam rangka VLY 2009 ini, terdapat sekitar 42 kegiatan pariwisata yang telah, sedang, dan akan terus digelar oleh tingkat provinsi maupun sebelas kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.

VLY sendiri telah dipersiapkan sejak tahun 2007 dan gencar dipromosikan di tahun 2008, bahkan pada saat pelaksanaan tahun 2009 promosi masih terus dilakukan, termasuk melalui stasiun TVRI maupun sejumlah stasiun TV swasta nasional, serta TV asing dari negara tetangga.

Sumber: Antara, Senin, 2 Maret 2009

No comments:

Post a Comment