March 31, 2008

Pameran Lukisan: Tujuh Karya Laku Terjual

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Memasuki hari kedua Pameran Lukisan me-Rupa-kan Ampas Kopi yang akan digelar di Taman Budaya Lampung, Minggu (30-3), tujuh karya terjual.

Ketua MediArt Event Organizer Dwi Permono Prastio mengatakan dari tujuh karya yang sudah terjual tersebut, dua di antaranya masih dalam tahapan negosiasi.

"Ketujuh karya tersebut terdiri dari empat karya Tince Megawati Johnson, dua karya dari Ari Susiwa Manangisi, serta satu karya perupa Sutanto," kata Dwi.

Untuk karya Tince, menurut dia, karya yang terjual adalah Ghaneshaku, Si Cantik, Sekawan, dan Lesung Pipit. "Sedangkan dua karya Ari adalah Menampi dan Merpati Mahkota. Serta satu karya Sutanto adalah Panen Kopi.

Selama dua hari penyelenggaraan, animo pengunjung tidak seramai yang diharapkan. "Kalau hari pertama usai pameran, pengunjung tetap ramai. Pada hari kedua, meski didatangi pengunjung, tidak seramai hari pertama. Bahkan, kami sangat bersyukur di Taman Budaya juga digelar lomba lain yang juga akhirnya mendorong pengunjung menyaksikan pameran lukisan ini," ujarnya.

Namun, dia mengharapkan hari selanjutnya, animo pengunjung terutama dari kalangan pelajar, meningkat. Harapannya para pelajar terutama dari TK ataupun SD bisa menyaksikan pameran lukisan ini. Sebab, ini bisa menjadi satu media sosialisasi dan pengenalan seni rupa serta kopi yang merupakan produk unggulan Provinsi Lampung. Apalagi pameran digelar hingga 2 April mendatang.

Pameran ini menghadirkan 40 karya yang berasal dari delapan perupa asal Tanggamus, Metro, dan Bandar Lampung. "Mereka yang akan memamerkan karyanya adalah Ari Susiwa Manganisi, Sutanto, Koliman, Yulius, Joni Putra, Bambang Irianto, Tince Jonson, dan Rosmedi," kata Dwi.

Kurator pameran lukisan, Joko Irianta mengatakan ini merupakan pameran lukisan yang pertama kali digelar menggunakan medium ampas kopi. Hal ini dilakukan karena Lampung merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia.

"Sudah saatnya hasil bumi kebanggaan Lampung yang menguasai 70 persen pasar kopi nasional diangkat ke permukaan dalam satu medium yang berbeda sehingga ini bisa mengangkat nama kopi lampung," kata Joko. n TYO/K-2

Sumber: Lampung Post, Senin, 31 Maret 2008

No comments:

Post a Comment