March 22, 2008

Pariwisata: Masterplan 2007 Belum Dijalankan

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Lambannya pembangunan pariwisata Kota Bandar Lampung karena masterplan yang sudah dibuat pada 2007 belum ditindaklanjuti oleh satuan kerja. Untuk itu, Visit Lampung Years (LVY) 2009 harus dapat dijadikan momentum mempromosikan wisata Bandar Lampung yang cukup unik.

Wakil Wali Kota Bandar Lampung Kherlani mengatakan potensi wisata Bandar Lampung sangat banyak. Mulai dari Taman Kupu-Kupu, Taman Monyet, Taman Wisata Alam Bumi Kedaton, Wisata Durian, Air Terjun, Wisata Kuliner, sampai Wisata Bahari. Namun, kurangnya promosi yang dilakukan, seolah Bandar Lampung tidak memiliki potensi wisata apa pun.

"Seharusnya, jika masterplan pariwisata Batu Putu dan Sukadanaham yang sudah dibahas sejak 2007 ditindaklanjuti, bukan tidak mungkin Bandar Lampung akan menjadi salah satu tujuan wisata dalam negeri maupun mancanegara. Sebab, memang wisata alam Bandar Lampung cukup unik dan banyak," kata Kherlani di ruang kerjanya, Rabu (19-3).

Jika masterplan wisata alam Batu Putu dan Sukadanaham segera ditindaklanjuti, lanjut Kherlani, akses jalan menuju kawasan itu dapat segera diperbaiki dan sarana dan prasarana penunjang lainnya harus pula disiapkan.

"Sarana dan prasarana wisata kita memang masih sangat minim. Untuk itu, perlu kerja keras dari dinas/instansi terkait serta masyarakat untuk segera mewujudkannya. Karena, di daerah lain, hampir tidak ada objek wisata alam di tengah kota seperti Bandar Lampung," kata dia.

Dengan telah diterimanya maskot VLY 2009 berupa patung badak sumatera yang diberi nama Andalas, sebagai ibu kota provinsi, pihak-pihak terkait juga harus sudah dapat menyiapkan sarana-prasarana penunjang seperti hotel, rumah makan, dan biro perjalanan wisata.

"Bagaimana kita membuat semuanya menjadi satu-kesatuan paket wisata yang memiliki nilai jual. Karena, harus kita akui, kalau objek wisata kita sangat minim promosi dan minim sarana. Jika semua ini dapat diwujudkan dalam satu tahun ke depan, bukan tidak mungkin Visit Lampung Years 2009 menjadi milik kita," kata Kherlani.

Sebelumnya, DPRD Bandar Lampung segera akan mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Khusus tentang Kepariwisataan kepada Panitia Legislasi (Panleg). Dengan adanya raperda tersebut, pengelolaan kawasan yang akan dijadikan daerah pariwisata harus mengacu pada ketentuan yang ada.

Ketua Komisi B DPRD Bandar Lampung Budiman mengatakan kawasan Batu Putu, Telukbetung Utara, yang selama ini menjadi pusat pariwisata kota merupakan objek wisata yang sangat lengkap. Di mana, kawasan itu berada di lereng bukit, lembah, dan pesona laut yang indah.

Namun, keindahan tersebut, jika tidak diatur dalam perda pariwisata khusus, ke depan hanya tinggal kenangan dan menjadi kawasan itu rusak dari habitat aslinya. "Sehingga, kami akan mengajukan raperda khusus pariwisata yang akan mengatur secara jelas peruntukan kawasan itu, sesuai dengan kebijakan Pemkot Bandar Lampung," kata Budiman, Selasa (18-3).

Atas usulan itu, Kherlani sangat berterima kasih dengan Dewan. Sebab, raperda yang merupakan hak inisiatif Dewan sangat diperlukan dalam pembangunan wisata Bandar Lampung.

"Dalam pembangunan pariwisata memang harus ada perencanaan yang matang dan terarah. Salah satunya adalah adanya payung hukum pariwisata agar jelas akan dibawa ke mana pembangunan wisata Bandar Lampung," kata mantan Kepala BPKD Kota Bandar Lampung itu. n KIM/K-1

Sumber: Lampung Post, Sabtu, 22 Maret 2008

No comments:

Post a Comment