March 30, 2008

Seni Lukis: Karya Lukis Bubuk Kopi Mengundang Decak Kagum

BANDAR LAMPUNG--Pencarian keunikan sebuah karya lukis tidak melulu dari kepiawaian perupa mengolah objek. Ditampilkan juga keanekaragaman medium. Hal itulah yang disuguhkan delapan pelukis Lampung saat memamerkan 40 karya lukis berbahan ampas kopi di Taman Budaya Bandar Lampung, selama lima hari mulai Sabtu (29-3).

Gagasan pameran lukis secara kelompok dengan mengangkat tema me-rupa-kan ampas kopi ini muncul dari obrolan di awal 2008. Obrolan tentang seni lukis itu melahirkan ide membuat lukisan dengan bahan ampas kopi, bubuk kopi, dan air kopi. Tiga bulan kemudian, delapan pelukis mengelaborasi keunikan goresan dari bahan ampas kopi itu menjadi lukisan yang sesuai karakter masing-masing.

Mereka adalah Aris Susiwa Manangisi, Bambang, Joni Putra, Koliman, Rosmedi, Susanto, Tince Megawati Johnson, dan Yulius Benardi. Terkumpullah 40 lukisan karya mereka.

Umumnya, pelukis memamerkan tiga hingga tujuh karyanya beraliran realis dan naturalis. Pameran bersama yang menampilkan lukisan berbahan ampas kopi ini, menurut kurator pameran Joko Irianto, adalah pertama di Indonesia. "Memang ada pelukis menggunakan bahan kopi seperti di Bali, tapi baru ini pameran secara komunal digelar," jelas Joko, usai pembukaan pameran.

Menurut Joko, memakai ampas kopi sebagai medium, memberi atmosfer baru dalam seni rupa. Hal itu memberikan dampak positif bagi terciptanya pasar.

Ratna Sarumpaet, Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), juga mengaku baru kali ini menyaksikan pameran lukisan berbahan kopi. "Saya melihat ini sangat kreatif. Ungkapan Lampung sebagai penghasil kopi menjadi lebih berkesan, jadi mengingatkan saya pada lukisan batik tulis kuno. Saya salut sekali dan semoga muncul medium lain, sehingga karya lukis nantinya semakin beragam," ujar Ratna.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Lampung Syafariah Widianti mengharapkan dari kreativitas ampas kopi sebagai bahan utama karya lukis akan muncul alternatif bahan lain, seperti cokelat atau bahan lain.

Ketua Penyelenggara Dwi Permono Prastio juga berharap para pelukis itu dapat terus eksis di Lampung. "Sudah saatnya menjadi ikon Lampung lewat karya lukis. Jadi, bukan hanya siger dan gajah saja," kata dia. Dalam pameran ini, beberapa pelukis di antaranya Susanto dan Yulius Benardi memamerkan cara membuat lukisan dari bahan kopi bubuk. Kopi bubuk, agar lebih rekat pada kain kanvas, dicampur rata dengan bahan pelapis genting.

Susanto mengaku tidak ada kesulitan khusus dalam membuat lukisan. Bahan bakunya juga mudah didapat. "Kesulitan justru tergantung dengan objek apa yang akan dilukis," ujarnya. n DWI/X-2

Sumber: Lampung Post, Minggu, 30 Maret 2008

1 comment:

  1. Artikel di blog ini bagus dan berguna bagi para pembaca. Agar lebih populer, Anda bisa mempromosikan artikel Anda di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di seluruh Indonesia. Telah tersediaa plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
    http://www.infogue.com
    http://www.infogue.com/seni_budaya/seni_lukis_karya_lukis_bubuk_kopi_mengundang_decak_kagum/

    ReplyDelete