BANDAR LAMPUNG (Lampost): Bandar Lampung kekurangan tenaga pustakawan. Dari ratusan sekolah di Bandar Lampung, baru ada 15 pustawakan, itu pun guru yang dialihtugaskan.
Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Marsitho mengatakan selama ini usulan dari Dinas Pendidikan dan Perpustakaan untuk mengangkat tenaga pustawakan belum mendapat respons. Oleh sebab itu, pihaknya berharap para pustakawan dadakan di Bandar Lampung mampu mengelola perpustakaan dengan baik.
"Tahun ini kita mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat Rp28 miliar, termasuk untuk revitalisasi perpustakaan. Saya berharap melalui bantuan ini banyak perpustakaan di Bandar Lampung bisa dibenahi," kata Marshito dalam sambutannya pada seminar musyawarah kerja perpustakaan sekolah SD, MI, SMP/Mts, SMA/SMK, dan pembentukan pengurus asosiasi tenaga perpustakaan sekolah, di Kantor Penerbit Erlangga, Selasa (11-5). Dalam acara ini, 100 tenaga perpustakaan di Bandar Lampung hadir.
Manajer Erlangga Lampung Dwi Sartata berharap dengan pelatihan ini pustakawan di Lampung mampu mengelola perpustakaan dengan baik, seperti membuat display yang menarik, dan memperbaharui buku secara berkala sehingga siswa tertarik untuk mengunjungi dan membaca perpustakaan.
"Selama ini perpustakaan selalu menjadi tempat pilihan terakhir untuk dikunjungi siswa. Oleh sebab itu, kita memerlukan tenaga pustakawan yang profesional," kata dia.
Menurut Dwi, jika sekolah memiliki komitmen untuk memperbarui koleksi, dananya bisa menggunakan dana bantuan operasional sekolah. Sebab, idealnya 5 persen dari dana BOS setiap tahun digunakan untuk membeli buku.(UNI-S-1)
Sumber: Lampung Post, Rabu, 12 Mei 2010
No comments:
Post a Comment