October 13, 2011

Festival Krakatau: TIME Momen Lampung Mendunia

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pemilihan Lampung sebagai tuan rumah Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) 2011 harus dapat dimanfaatkan sebagai ajang menjual potensi ekonomi, budaya, dan pariwisata ke mancanegara. Peluang ini harus dimaksimalkan mengingat selama ini tuan rumah TIME fokus di Jawa dan Lombok.

PEMBUKAAN FESTIVAL KRAKATAU. Sejumlah penari membawakan tari Melinting saat pembukaan Festival Krakatau XXI dan TIME 2011 di lapangan Korpri Pemprov Lampung, Rabu (12-10) malam. Festival Krakatau berlangsung 12-16 Oktober. (LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY)

"Lampung merupakan provinsi pertama di Sumatera yang menjadi penyelenggara TIME," kata Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar pada pembukaan Festival Krakatau XXI di Bandar Lampung, Rabu (12-10) malam.

Ajang promosi wisata TIME bersamaan dengan Festival Krakatau yang berlangsung hingga Minggu (16-10). Selain Pemprov Lampung, acara ini didukung Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI), Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). TIME dihadiri 77 pembeli (buyer) dari 27 negara dan pelaku pariwisata Indonesia.

Lampung dinilai layak menjadi tuan rumah mengingat potensi alam dan terletak di gerbang Sumatera-Jawa. Menurut Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., banyak potensi pariwisata layak dijual, seperti Gunung Anak Krakatau, kawasan berselancar Tanjung Setia, kawasan lumba-lumba Teluk Kiluan, dan Gunung Rajabasa. Namun, potensi itu masih kurang dipromosikan.

Ketua MPI Meyti Robot mengatakan pelaksanaan TIME atau Pasar Wisata Indonesia (PWI) 2011 ini merupakan agenda internasional dan tercatat sebagai kegiatan promosi wisata dunia. "Lampung bisa menjadi daerah tujuan wisata baru bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Oleh karena itu, kekayaan wisata Lampung harus terus dieksplorasi dan diperkenalkan kepada wisatawan," kata Meyti Robot.

Pembukaan TIME dan Festival Kraktau dimulai dengan pertunjukan musik etnik bernuansa Lampung. Lagu Lampung diiringi musik gambus lunik atau gambus kecil menambah nuansa Lampung. Lampung Orkestra menampilkan aransemen lagu Lampung.

Sapta Niwandar menilai ada kemajuan FK tahun ini dibandingkan dengan sebelumnya. "Setelah 21 kali digelar, festival tahun ini jauh lebih baik. Acara yang ditampilkan pada pembukaan tidak hanya layak di ajang nasional, tapi bisa disajikan dalam festival internasional. Saya berharap tahun depan TIME tetap di Lampung," kata Sapta Nirwandar. (MG2/U-1)

Sumber: Lampung Post, Kamis, 13 Oktober 2011

No comments:

Post a Comment