October 30, 2011

[Fokus] Menengok Keratuan Marga Balaw

SEJARAH keratuan di Lampung kembali berduka. Salah satu tokoh penyimbang marga, Choldin Ismail Balaw, berpulang sepekan lalu. Penyimbang Marga Balau ini dikenal sebagai tokoh yang bisa menyatukan Lampung Saibatin dan Pepadun sehingga rukun damai.

TATAR INTAN. Rumah adat Keratuan Marga Balau "Tatar Intan" di bilangan Kedamaian, Bandar Lampung (LAMPUNG POST/IKHSAN NUR SATRIO)

Puluhan karangan bunga ucapan bela sungkawa berjajar rapi di Jalan Hayam Wuruk, Kedamaian, Bandar Lampung, Minggu (23-10). Ungkapan dukacita itu datang dari orang-orang besar, termasuk Gubernur Lampung dan Kapolda. Selain itu, tokoh dan warga biasa juga hadir melayat atas meninggalnya Choldin Ismail Balaw Gelar Sutan Gusti Putra Balaw.

Hari itu Lampung kehilangan salah satu putra terbaik dan pahlawannya. Choldin merupakan pimpinan Marga Balaw sebagai penyimbang. Ia adalah pewaris Keratuan Balaw yang merupakan salah satu keratuan terbesar yang pernah ada di Lampung.

Keratuan Balaw berawal dari Kerajaan Skala Berak di Liwa, Lampung Barat. Namun, kemudian ada beberapa orang dari Skala Berak yang memisahkan diri ke pedalaman untuk mendirikan keratuan sendiri.

Keratuan baru ini berada di Sungai Balaw, Krui. Kemudian berkembang menjadi Keratuan Balaw. Dalam perkembangannya, Keratuan Balaw meluas hingga ke Teluk Lampung. Keratuan Balaw runtuh akibat perang yang melibatkan Kerajaan Banten dan Portugis.

Runtuhnya Keratuan Balaw tidak membuat para pewarisnya tinggal diam. Keturunan Keratuan Balaw tetap melanjutkan dengan pindah dan menyebar ke Teluk Lampung, seperti Kalianda, Katibung, Pidada, dan Way Sulan.

Ketrurunan yang melanjutkan adalah Buai Kuning. Keratuan Balaw pun hanya menjadi marga yang meliputi daerah-daerah kecil. Choldin Balaw merupakan keturnan dan pewaris langsung Keratuan Balaw. Perannya sangat penting sebagai pemimpin dari Marga Balaw. Choldin menjadi penyimbang sejak tahun ‘80-an. Ia mulai melakukan tugas sebagai pimpinan setelah ayahnya meninggal.

Adik kandung Choldin, Cholid Balaw, mengaku akan mengumpulkan semua keluarga Balaw untuk memusyawarahkan kelanjutan penyimbang Marga Balau. “Setelah 40 hari akan dibahas tentang penyimbang yang baru,” kata dia.

Cholid mengungkapkan tugas sebagai penyimbang akan dilanjutkan anak laki-laki tertua dari almarhum Choldin. Putra pertamalah yang akan melanjutkan dan memimpin marga. Bagi Cholid, posisi yang diemban Choldin memang sangat penting. Namun, kelangsungan Marga Balaw akan diteruskan pada pewaris selanjutnya.
Cholid menceritakan ada beberapa hal yang diamanatkan Choldin. Cholid menceritakan ada hubungan antara Tiyuh Kedamaian dengan Keramat Balaw yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Kedamaian. Jarak antara tiyuh dan keramat sekitar 2 km. Ada hubungan hitoris dan religius antara keduanya.

Saat ini keberadaaan tiyuh dan keramat berada dalam satu kelurahan, yaitu Kelurahan Kedamaian. Ada rencana dari Pemkot Bandar Lampung untuk melakukan pemekaran kelurahan. Ada keinginan dari Bapak Choldin Balaw agar tiyuh dan keramat tetap dipertahankan dalam satu kelurahan dan tidak dipisah.
Tiyuh Kedamaian berisi rumah adat serta peninggalan-peninggalan adat, seperti baju besi, yang merupakan baju perang Karatuan Balaw, tombak kuno, bejana kuno, dan kulintang kuno. Sementara di Keramat Balaw ada peninggalan Ratu Lengkara, yang merupakan salah satu ratu pada masa berdirinya Keratuan Balaw.

“Ada semacam kepercayaan bahwa setiap orang-orang yang tinggal di Tiyuh Kedamaian melakukan acara adat, seperti pernikahan, maka harus berziarah ke makam sebagai bentuk pemberitahuan dan mengundang,” ujar Cholid.

Ia menceritakan ada saja kejadian yang tidak diharapkan bila suatu pesta adat tidak didahului dengan berziarah ke makam di Keramat Balaw. Pernah ada yang pingsan saat pelaksanaan adat.

Amanat yang kemudian harus dijalankan adalah agar di tiyuh dan keramat tidak didirikan bangunan tempat ibadah selain masjid. Menurutnya, hal ini mengacu pada hukum adat Lampung Pubian, Kuntala Raja Niti, bahwa bangunan yang boleh didirikan adalah masjid dan langgar. Hukum adat Lampung sangat kental dengan nuansa Islam.

Barang-barang peninggalan Keratuan Balaw pernah dicuri pada tahun 1998. Namun, pihak kepolisian berhasil menangkap pencuri tersebut. Dari kejadian ini, ada cerita mistis.
Menurut Cholid, pencuri merasa gatal-gatal dan tidak bisa disembuhkan.

Pencuri itu bisa sembuh setelah dibacakan doa dan dimaafkan tokoh adat Balaw. Pihak kepolisian pun langsung memulangkan barang pusaka dan tidak menjadikannya sebagai barang bukti. “Polisi merasa barang pusaka sangat mistis dan terjadi hal aneh di kantor kepolisian saat benda pusaka itu disimpan di sana,” ujar Cholid.

Perwakilan dari Marga Balak di Kelurahan Olok Gading, Andi Wijaya, mengatakan dari semua marga yang ada di Bandar Lampung mengakui Penyimbang Adat Marga Balau, Coldin Balaw, adalah pimpinan adat yang tertua dan diakui ketokohannya. Banyak teladan yang bisa diambil dari Choldin, terutama keikhlasan dalam bekerja. “Beliau bekerja dan berjuang tanpa mengharapkan imbalan,” kata Andi.

Andi menyebut Choldin adalah pahlawan Lampung. Perjuangannya yang membuat Lampung menjadi provinsi sendiri. Posisinya dalam Marga Balaw sangat strategis yaitu sebagai pimpinan atau penyimbang.
Andi mengenal Choldin sebagai tokoh yang penuh dengan ketulusan dalam berjuang. “Beliau tidak pamrih dalam berjuang dan bekerja. Semua dilakukan dengan ikhlas. Ia tidak mengharapkan apa-apa dari hal yang sudah dilakukan.

Ia mengungkapkan Choldinlah yang bisa menyatukan tokoh-tokoh Lampung dalam satu lembaga. Kelembagaan adat yang dapat dijadikan sebagai ajang musyawarah antara Lampung Sai Batin dan Pepadun. (PADLI RAMDAN/M-1)

Sumber: Lampung Post, Minggu, 30 Oktober 2011

1 comment:

  1. Assalamualaikum Wr.Wb.
    Turut berduka cita atas meninggalnya penyimbang tuha adat Tiyuh Kedamaian Marga Balaw ayahanda/kakeknda Hi.Choldin Ismail Balaw Gelar Suttan Gusti Putra Balaw, semoga almarhumah diterima disisi-Nya & diampuni segala dosanya, amin.
    & semoga Tiyuh Kedamaian tetap terjaga kekokohan adat istiadat sampai kapanpun..
    I LOVE Kedamaian,
    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    an. Himpunan Muli Meghanai Tiyuh Kedamaian (MMK)
    Muhammad Adhyatma Putra Semana Pemuka Pati (Kadiv Humas MMK)..

    ReplyDelete