May 12, 2008

Kuliner: Iwapi Terbitkan Buku Makanan Tradisional Lampung

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Untuk melestarikan dan menginformasikan seni masak-memasak (kuliner) di Lampung, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Provinsi Lampung akan menerbitkan buku seni tata boga dan makanan tradisional di Sang Bumi Ruwa Jurai.

Ketua DPD Iwapi Lampung Hj. Karlina Kirom menjelaskan buku ini akan menyajikan berbagai menu masakan, kue-kue tradisional Lampung, hingga cara membuat dan penyajiannya secara lengkap dan menarik.

"Dengan buku ini, masyarakat akan memiliki referensi tentang berbagai menu masakan dan kue-kue tradisional khas daerah," kata dia, Sabtu (11-5) usai mengikuti Festival Kuliner dan Pameran Dagang 2008 yang digelar DPP Iwapi di Kantor Deperindag Jakarta pada 6--9 Mei lalu.

Pada event dalam rangka Hari Pendidikan Nasional tersebut Provinsi Lampung meraih juara III makanan khas Indonesia dan juara III jajanan pasar tradisional, serta meraih predikat sebagai stan terlaris pada kegiatan tersebut.

Selanjutnya ia menjelaskan banyak makanan khas dan kue tradisional di Lampung yang harus dilestarikan. Seperti kue legit, skubal, bebai maring (kue injak-injak), dodol ager, ketan lapis, engka, dan sebagainya. Juga masakan seruit, pindang baung, pepes tempoyak, sambel kemang, sayur letak ketuk, sambel terasi, dan sebagainya.

Untuk menyajikan makanan tersebut perlu keahlian dan keterampilan khusus. Seperti kue legit, agar terlihat lebih menarik dan tampil memikat, perlu dimodifikasi baik bentuk dan penampilannya.

"Untuk membuat karya yang bagus dan indah, kita perlu seni dan kreativitas tinggi. Karena itulah, dalam buku tersebut selain menyuguhkan menu-menu juga dilengkapi cara-cara membuat dan penyajiannya," ujar Karlina Kirom yang juga ketua Bidang Kemitraan DPP Iwapi tersebut.

Ia mengungkapkan buku ini nantinya dikumpulkan bersama seluruh makanan dan masakan tradisional dari 33 provinsi di Indonesia serta akan diterbitkan DPP Iwapi.

Ia juga mengaku bersyukur dengan diraihnya dua juara III dalam event tersebut. Tim yang dimotorinya dan beranggotakan Ny. Imram Maruf, Hernawati Mawardi, Dr. Melva Diana, Ning Sukoco meraih juara III Makanan Khas Indonesia dengan menyajikan menu pindang baung, sayur letak-latuk, pepes tempoyak, dan sambel kemang.

Kemudian untuk jajanan pasar menyajikan skubal, bebai maring, dodol ager, dan dodol sirkaya. Dengan meraihnya prestasi tersebut ini menunjukkan masakan dan makanan tradisional Lampung tidak kalah enak dan menarik dibanding dengan provinsi lain.

Tidak hanya itu, untuk meningkatkan kualitas anggota Iwapi pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Private Enterprise Participation (PEP) Kanada untuk mengadakan berbagai pelatihan seperri pendidikan komputer dan internet. Di era global, anggota Iwapi dituntut mampu mengakses informasi-informasi baru baik perkembangan usaha maupun jenis-jenis produk yang dibutuhkan konsumen.

"Bila mereka dapat mengoperasikan internet dengan baik, transaksi dengan buyers (pembeli) bisa lebih efektif dan efisien." n AST/S-1

Sumber: Lampung Post, Senin, 12 Mei 2008

1 comment:

  1. admin apa di dalam buku tersebut kita bisa jumpai tempat 2x kuliner khasnya?

    ReplyDelete