May 23, 2008

Pariwisata: Kawasan Siger akan Dikembangkan

BANDAR LAMPUNG (Lampost/Ant): Ketua Umum Pengelola dan Pengembangan Kawasan Wisata Menara Siger (PPKWMS) Erwin Nizar, mengatakan pihaknya akan mengembangkan kawasan tersebut untuk kegiatan daerah, nasional, dan internasional.

"Kita telah memiliki ikon daerah. Dengan dibentuknya pengelola dan pengembangan kawasan tersebut, akan lebih efektif untuk melakukan kegiatan dan menjalankan program," kata dia di Bandar Lampung, Kamis (22-5).

Usai pelantikan organisasi yang membawahi Sekprov Lampung, mantan Bupati Lampung Barat itu mengatakan Provinsi Lampung memiliki potensi wisata cukup banyak, tapi belum dioptimalkan.

Guna menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri, salah satunya bisa dimulai dari Menara Siger, yang terletak di titik kilometer nol selatan Pulau Sumatera.

"Nanti akan terpikirkan oleh anggota pengelola, apa yang bisa digulirkan untuk menjadi tempat kegiatan bertaraf internasional," kata dia.

Ketua Harian PPKWMS, Anshori Djausal, mengatakan momen yang bisa dijual dari kawasan tersebut adalah saat pagi menunggu matahari terbit.

"Kami akan upayakan setiap kendaraan yang tiba di Pelabuhan Bakauheni pagi hari, bisa singgah ke lokasi itu. Selain untuk salat subuh juga bisa sarapan pagi dengan makanan murah dan sehat," kata dia.

Objek yang akan ditawarkan, lanjutnya, yakni menyongsong matahari terbit dari Menara Siger. Sebab, kalau siang hari suhu udara termasuk panas di sana.

Menurut Anshori yang juga arsitek Menara Siger tersebut, bangunan ikon Lampung itu akan menjadi titik awal pembangunan di daerah tersebut.

"Setelah itu akan ada pemancangan Jembatan Selat Sunda yang merupakan pembangunan jembatan terpanjang abad ini," kata dia.

Dari proses pemancangan tiangnya saja, sudah bisa menarik minat orang untuk melihatnya dan ini sebagai objek wisata.

Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. pada peresmian Menara Siger akhir April lalu, mengatakan akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga 15 persen.

"Kalau setiap tahun ada 15 juta orang dan 3.500 unit kendaraan melintas di Bakauheni dan 15 persennya saja singgah, maka akan ada perputaran uang yang diperkirakan mencapai Rp12,5 miliar," kata dia. n K-2

Sumber: Lampung Post, Jumat, 23 Mei 2008

No comments:

Post a Comment