May 15, 2008

Pariwisata: Kaya Potensi akan Percuma Jika Tidak Menjual

KALIANDA (Lampost): Meskipun Provinsi Lampung memiliki potensi pariwisata yang luar biasa untuk menarik wisatawan, akan percuma jika tidak bisa menjual potensi itu kepada pengunjung.

Karena itu, dibutuhkan kekuatan untuk membangun kemajuan potensi pariwisata di Sang Bumi Ruwai Jurai ini.

"Kekuatan itu adalah planning, infrastruktur, SDM (sumber daya manusia) , leadership, dan promosi. Tanpa lima poin itu, pariwisata tidak akan maju," ujar Muhajir Utomo, ketua Majelis Pengurus Daerah (MPD) Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Provinsi Lampung.

Ia mengatakan itu pada pada Seminar Pendidikan dan Pariwisata Lampung Selatan menyongsong Visit Lampung 2009 di Aula Bappeda Pemkab Lamsel, Rabu (15-5).

Muhajir menjelaskan program yang tidak dipikirkan dengan matang hanya akan menghamburkan uang negara. Misalnya, Festival Krakatau (FK). "Berapa biaya yang dikeluarkan untuk sebuah FK tersebut, jika tidak sesuai income (pendapatan). Untuk itu, ke depan perlu dikaji untuk bagaiamana dengan planning, infrastruktur, SDM, dan leadership yang memadai," ujar cagub independen tersebut.

Menurut mantan Rektor Unila itu, lima poin yang merupakan kekuatan untuk membangun pariwisata di Lampung itu tidak akan berhasil jika eksekutif, legislatif, dan elemen masyarakat tidak mampu menarik pihak swasta (investor).

Lampung memiliki nilai jual yang tinggi seperti Bali di bidang pariwisata. Tapi kenapa objek wisata yang ada di Lampung tidak menimbulkan gairah bagi para wisatawan.

"Itu karena kita tidak mampu mengelola aset alam dan budaya," kata dia.

Seminar yang dihadiri Wakil Bupati Lamsel Wendy Melfa, Ketua MPC ADI Lamsel Abdul Khabir, Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Lamsel Erlan Murdiyantono, Sitorus mewakili Kadis Pendidikan Provinsi Lampung, dan sejumlah mahasiswa dari Kalianda menjadi menarik ketika dibuka sesi tanya jawab.

Rp20 Miliar

Sementara itu, Zainal Arifin Tiang Negara, salah seorang anggota DPRD Lamsel, sangat mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Lamsel.

Namun, legislatif tidak setuju jika anggaran untuk sektor pariwisata tersebut tidak jelas. "Sudah Rp20 miliaran kami anggarkan untuk kemajuan pariwisata Way Belerang di Sukamandi, Kalianda. Tapi apa, dari dulu hingga sekarang kontribusinya hanya Rp50 juta setiap bulan," ujar dia.

Menyinggung masalah investor untuk membangun potensi pariwisata di Lamsel, menurut Zainal, tergantung Pemkab.

Sementara, Wendy Melfa mengajak seluruh masyarakat untuk membangun budaya lokal guna mencapai target Visit Lampung 2009. "Tugas pemerintah adalah melengkapi. Dan yang utama dalah bagaimana kita bisa ramah dan menjaga kebersihan di masing maisng tempat wisata, mengingat Lamsel memiliki 44 objek wisata dan 9 objek wisata alam," kata dia. n AL/D-2

Sumber: Lampung Post, Kamis, 15 Mei 2008

No comments:

Post a Comment