Bandarlampung, 30/10 (ANTARA) - Para sastrawan Lampung berharap, daerahnya dapat menjadi tuan rumah pelaksanaan Temu Sastra Mitra Praja Utama (MPU) yang diikuti sastrawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Sastrawan kondang Lampung, Isbedy Stiawan ZS, di Bandarlampung, Kamis, menyatakan agenda pertemuan sastrawan seperti itu, diharapkan dapat semakin memacu tumbuh dan berkembang dinamika bersastra di kalangan para sastrawan muda maupun meningkatkan apresiasi sastra di kalangan pelajar dan generasi muda daerahnya.
Pemda dan dinas teknis terkait pengembangan seni, budaya dan pariwisata di Lampung harus ikut bertanggungjawab untuk ikut mengembangkan gairah sastra yang terus bertumbuh di daerahnya ini.
"Mungkin tahun depan, kalau Pemda Provinsi Lampung memberi dukungan, teman-teman sastrawan Lampung bersama Dewan Kesenian Lampung (DKL) dan dibantu Disbudpar siap menjadi tuan rumahnya," kata Isbedy pula.
Apalagi tahun 2009 nanti, Lampung mencanangkan program Visit Lampung Year 2009.
Menurut "Paus" Sastra Lampung itu, kesempatan menjadi tuan rumah berbagai kegiatan berskala nasional di daerahnya akan bagus buat mendatangkan wisatawan lokal ke daerah ini
Temu Sastra MPU itu melibatkan sastrawan dari 10 provinsi peserta Mitra Praja Utama, yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
Pertama kali Temu Sastra itu digagas oleh Provinsi Banten, kemudian Bali menjadi tuan rumah pada MPU kedua, dan tahun 2008 ini Jabar menjadi tuan rumah.
Karena itu, Isbedy menyayangkan adanya kabar bahwa utusan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Lampung yang tidak bisa hadir, sehingga akan sulit menyanggupi sekiranya Lampung ditunjuk sebagai tuan rumah tahun 2009 nanti.
"Tapi saya tetap berharap dari Disbudpar Lampung ada yang mewakili," kata Isbedy pula.
Dia juga tetap berharap Pemda Provinsi Lampung maupun Pemda Kota Bandarlampung--selain Disparbud dan Dewan Kesenian Lampung/DKL--tetap memiliki kepedulian untuk mendukung keberangkatan mereka mengikuti Temu Sastra di Lembang itu.
Sebanyak empat orang sastrawan dari Lampung diundang mengikuti Temu Sastra MPU ke-3 yang akan berlangsung di Lembang, Jawa Barat, 4-6 November 2008 mendatang.
Selain tampil membacakan karya sastra masing-masing, juga diisi dengan diskusi.
Sastrawan dari Lampung yang diundang dan telah merencanakan hadir dalam Temu Sastra MPU ke-3 tersebut adalah Isbedy Stiawan ZS (koordinator), Inggit Putria Marga, Lupita Lukman, dan Agit Yoga Subhandi.
Temu Sastra MPU III ini mengangkat tema `Peran Karya Sastra dalam Meningkatkan Kesadaran dan Kecintaan Masyarakat terhadap Lingkungan Hidup`.
Para pembicara yang akan dihadirkan dalam sesi diskusi, antara lain Dr Safrina Noorman ("Puisi Indonesia, Manusia dan Alam"), Dr Maman S Mahayana ("Jejak Alam dan Manusia dalam Prosa Indonesia"), Prof Bambang Sugiharto ("Manusia Indonesia Kontemporer dalam Sastra Indonesia"), dan Prof Jakob Sumardjo ("Manusia Sunda, Pantun sunda, dan Sistem Sosial").
Namun Isbedy mengeluhkan, keberangkatan para sastrawan Lampung benar-benar dalam kondisi serba prihatin, mengingat undangan yang ditujukan ke Disbudpar Provinsi Lampung yang semestinya dapat memfasilitasi para sastrawan yang diundang untuk menghadirinya, ternyata dinas tersebut beralasan tidak memiliki anggaran untuk program tersebut.
"Tapi karena kegiatan ini juga difasilitasi Disbudpar Jabar, semestinya tetap berupaya bisa memberangkatkan sastrawan Lampung yang diundang itu," kata Isbedy pula.
Rencananya, empat sastrawan Lampung dalam acara itu akan membacakan puisi karya masing-masing pada malam pembacaan karya sastra.
Mereka sudah mengirimkan karya sebanyak 5-10 buah puisi, selain dibacakan juga akan dibukukan oleh panitia Temu Sastra itu.
Sumber: Antara, Sabtu, 31 Oktober 2008
No comments:
Post a Comment