May 4, 2013

[Tajuk] Menghidupkan Kesenian

PEMBANGUNAN selama ini yang hanya memuja politik dan ekonomi telah meninggalkan luka bangsa teramat mendalam, yaitu bangsa berwatak korup. Sudah saatnya bangsa ini menempatkan kesenian sebagai prioritas perhatian.

Kesenian ialah oasis. Sungguh tak terbayangkan kehidupan sebuah bangsa tanpa kesenian. Tapi, justru itulah yang selama ini diabaikan pemerintah, termasuk pemerintah daerah di Lampung. Bukan cerita baru jika nasib seniman selalu memprihatinkan. Hampir tidak ada perhatian berarti pemerintah daerah di Lampung terhadap seniman dan kehidupan kesenian.


Seniman seolah berjalan sendiri dan besar di jalan tanpa sentuhan pembinaan pemerintah daerah. Akibatnya, ada satu dua yang benar-benar menunjukkan kesejatian kesenimanannya. Sementara yang lain terpaksa harus gugur di tengah jalan.

Setali tiga uang sektor swasta, sama saja. Relatif tidak ada kepedulian kepada kesenian. Kalaupun mau menjadi sponsor, biasanya untuk kesenian populer. Harus jujur diakui kesenian di Lampung sangat potensial berkembang. Jika geliat kesenian di Lampung berjalan dinamis, pasti perkembangan sektor lain ikut terdongkrak.

Dinamika kesenian adalah faktor utama untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata. Industri kreatif dapat menjadi sumber ekonomi bernilai tinggi dan mempunyai masa depan menjanjikan jika dikembangkan.

Dalam industri itu terdapat konten gagasan, seni, inovasi, teknologi, kekayaan intelektual yang di Indonesia cukup besar potensinya bagi peningkatan perekonomian daerah dan nasional. Permasalahannya ialah bagaimana para seniman dirangsang untuk terus mengembangkan kreativitas mereka. Ruang kreatif sangat penting bagi para seniman untuk terus berkesenian.

Adalah benar bahwa seniman rata-rata memiliki mental tidak menyerah dengan keadaan sehingga di antara mereka bisa memenangkan situasi untuk tetap berkarya dan berkreativitas. Tapi, betapa eloknya pemerintah dan swasta pun ikut memberikan fasilitas bagi keberlangsungan aktivitas kesenian.

Selain itu, untuk memacu semangat para seniman, perlu dipikirkan pemberian penghargaan kepada para seniman. Dengan begitu, para seniman kian terpacu untuk berkarya.

Lampung yang multikultur, multietnik, multibahasa, dan sangat plural menjadi bahan baku yang kaya bagi pengembangan kesenian, baik seni tradisional maupun seni modern dan kontemporer. Karena itu, harus ada strategi khusus untuk mengelola dan mengembangkan kesenian dengan memberdayakan para senimannya.

Jika geliat kesenian di provinsi ujung Pulau Sumatera ini sangat dinamis dan bergairah, apresiasi masyarakat akan muncul. Bahkan, bukan mustahil akan datang wisatawan yang sengaja berkunjung untuk menyaksikan event-event kesenian di Bumi Ruwa Jurai ini. n

Sumber: Lampung Post, Sabtu, 4 Mei 2013

No comments:

Post a Comment