October 30, 2010

[Kemah Sastra]: Dari 'Tikus', Musikalisasi Puisi, hingga Api Unggun

GADINGREJO -- Kemah Bahasa dan Sastra SMA se-Lampung yang dibuka Kamis (28-10) pagi, resmi ditutup tadi malam. Hari ini seluruh peserta kembali ke daerah masing-masing.

Selama dua hari, sebanyak 270 pelajar dari 45 SMA se-Lampung berkemah di halaman SMAN 1 Gadingrejo, Pringsewu. Mereka tidur di enam tenda besar milik TNI AL. Penutupan hajat pelajar yang digelar SMAN 1 Gadingrejo, Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, dan Lampung Post kemarin menampilkan karya seni dan sastra peserta. Pentas seni diawali penampilan teater tuan rumah yang membawakan lakon Tikus.

Skenario ini mengisahkan para koruptor yang dianalogikan sebagai tikus. Tikus menyajikan lakon bernuansa kritik sosial. Bagaimana efek yang ditimbulkan korupsi dengan menyajikan pandangan realis dan rada nyinyir. Lewat lakon ini, siswa SMAN 1 Gadingrejo berpesan kepada penonton agar berhati-hati dan mewaspadai setiap tindak korupsi.

Lalu, penampilan dua siswa penghuni tenda satu yang membawakan puisi Haus Pendidikan dan Pendidikan dengan Jalan di Lampung Kami. Karya sastra siswa SMAN 1 Kedondong itu menyoroti dunia pendidikan di Lampung yang masih minor di sana-sini.

Tak cuma teater dan baca puisi, peserta juga bebas mengekspresikan kreativitas seni. Ada yang bermusik, drama, atau kolaborasi musik dan puisi. Lagu Pelangi yang diaransemen dengan iringan gamelan pun mampu menandingi grup aslinya, Koes Plus.

Kehadiran anggota DPD asal Lampung, Anang Prihantoro, yang membacakan puisinya berjudul Makna Sebuah Titipan (tentang angan-angan seorang anak desa akan masa depan yang sukses) menambah "bobot" kegiatan itu. "Saya tahu, puisi saya jelek. Saya cuma mau memberi semangat," kata Anang.

Puncak acara, seluruh peserta tadi malam berbaur akrab mengitari api unggun. Dua hari bergumul dengan dunia sastra, diakhiri dengan nyanyian bersama dan lagu-lagu perjuangan.

"Kalau bisa, tahun depan ada lagi," kata Nurkholis Saputra, siswa SMA Cukuhbalak, Tanggamus. Mereka mengaku sangat terkesan dengan kegiatan itu. "Saya mulai paham dunia sastra," kata Nala Rahmawati, siswi SMA Negeri 1 Kedondong. "Adain lagi tahun depan ya?" kata dia. (MG13/U-2)

Sumber: Lampung Post, Sabtu, 30 Oktober 2010

No comments:

Post a Comment