October 30, 2010

[Kemah Sastra]: Peserta Diminta Berkarya

GADINGREJO (Lampost): Seluruh peserta Kemah Bahasa dan Sastra SMA se-Provinsi Lampung diminta untuk berkarya. Kegiatan kemah yang diikuti 270 pelajar dari 45 sekolah tingkat menengah atas yang dimulai Kamis (28-10) berakhir Sabtu (30-10) dini hari.

Dekan Fakultas Sastra Universitas Kristen Indonesia (UKI) Fajar S. Roekminto dalam sambutan penutupannya mengatakan Kemah Bahasa dan Sastra merupakan awal dari siswa untuk menghasilkan karya-karya sastra. "Setelah mengikuti Kemah Bahasa dan Sastra, saatnya untuk berkarya sesuai talenta masing-masing. Ini adalah angkatan pertama dari Kemah Bahasa dan Sastra," kata Fajar.

Menurut Fajar, kegiatan itu akan dilanjutkan dengan membuat website. "Dengan adanya website, anak-anak bisa saling bertukar hasil karya. Silakan kalian memberikan kritik kepada hasil karya rekan-rekannya," ujarnya.

Dia mengatakan website itu akan dikelola bersama dengan difasilitasi harian umum Lampung Post.

Rencana pembuatan website untuk menindaklanjuti Kemah Bahasa dan Sastra juga disampaikan Wakil Pemimpin Umum Lampung Post Djadjat Sudradjat saat memberikan materi coaching clinic. Dengan website, menurut Djadjat, akan terbentuk jaringan antarpelajar dalam menghasilkan karya sastra.

Sementara saat menyampaikan materi jurnalistik, Djadjat mengatakan seorang jurnalis harus memiliki wawasan dan pengetahuan luas. Sebab, tanpa wawasan dan pengetahuan luas, tulisan yang dibuat menjadi tidak bermakna.

Jurnalis, menurut Djadjat, haruslah seorang yang mau terus belajar dan ingin mengetahui segala sesuatunya. Pernyataan itu disampaikannya setelah menguji coba pengetahuan peserta Kemah Bahasa dan Sastra yang beberapa di antaranya tidak mengetahui lokasi Kota Liwa dan Sukadana.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Gadingrejo Hermin Budiarsi dalam sambutan penutupnya mengatakan terlaksananya penyelenggaraan Kemah Bahasa dan Sastra yang digelar bersama antara SMA Negeri 1 Gadingrejo, UKI Jakarta, dan Lampung Post, tidak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, TNI Angkatan Laut, serta sponsor yang telah mendukung kegiatan Kemah Bahasa dan Sastra ini. Harapan kami, akan ada sastrawan-sastrawan yang lahir dari kemah ini," kata Hermin.

Dilanjutkan

Sementara itu, guru pendamping dari SMA Negeri 1 Metro Ketut Darma Swarta mengatakan kemah sastra yang menghadirkan pembicara baik dari lokal, nasional, maupun mancanegara itu sangat bermanfaat bagi anak-anak didik. "Pengetahuan anak-anak bertambah. Saya juga yakin, minat untuk menghasilkan karya sastra setelah mengikuti kegiatan ini akan lebih muncul," kata Ketut.

Demikian juga yang disampaikan guru pendamping SMA Negeri 1 Tumijajar, Tulangbawang Barat, Hendra Yugoswara. Menuru Hendra, selain pengetahuan murid bertambah, guru-guru yang mendampingi juga bisa berinteraksi. "Kami saling kenal dan kemudian bertukar informasi. Sebelum acara ini, kami tidak saling tahu," ujar Hendra yang diangkat sebagai �lurah� itu.

Baik Ketut maupun Hendra, serta beberapa guru pendamping lainnya berharap kegiatan kemah sastra bisa digelar rutin setiap tahun. (KIS/U-3)

Sumber: Lampung Post, Sabtu, 30 Oktober 2010

No comments:

Post a Comment